Page 371 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 371
1 Latar Belakang Konfrontasi
Indonesia dan Malaysia
Secara geografis jelas bahwa hubungan Indonesia dan Malaysia merupakan
bagian “alamiah” walaupun bukan merupakan satu-satunya faktor, kedekatan
geografis ini merupakan faktor penting yang tidak boleh dilupakan, yaitu
bahwa Indonesia dengan Malaysia telah terlahir sebagai Negara yang hidup
berdampingan. Oleh karena itu kedekatan goegrafis ini pula, maka sejak lama
terjadi kontak-kontak politik pertukaran perdagangan dan bahkan ‘perkawinan’
di antara kedua negara ini (Evantino, 2009 : 89).
Politik konfrontasi adalah sebuah era ketika
Indonesia menentang pembentukan Federasi
reminder Malaysia, pada dasarnya mencerminkan suatu
kurun waktu ketika Indonesia baru saja melepaskan
Politik konfrontasi
adalah sebuah era ketika Irian Barat dari sisa-sisa Kolonialisme Belanda.
Indonesia menentang Indonesia merasa sedang dikepung oleh kekuatan
pembentukan Federasi neokolonisme melalui pembentukan Federasi
Malaysia, pada dasarnya
mencerminkan suatu Malaysia yang akan membahayakan stabilitas
kurun waktu ketika keamanannya. Pembentukan Malaysia dilihat
Indonesia baru saja sebagai usaha Barat, terutama Inggris, untuk
melepaskan Irian
Barat dari sisa-sisa membentuk alat dalam melestarikan kehadiran
Kolonialisme Belanda. dan pengaruhnya di Asia Tenggara. Oleh sebab
Indonesia merasa sedang
dikepung oleh kekuatan itu, Indonesia berusaha mengerahkan segala daya
neokolonisme melalui upaya diplomatiknya untuk mempengaruhi proses
pembentukan Federasi terwujudnya Federasi Malaysia. Tetapi Malaysia
Malaysia yang akan
membahayakan stabilitas tetap tidak dapat dicegah eksistensinya menuruti
keamanannya. kehendak persepsi Indonesia, yang segera tampak
setelah konfrontasi adalah tertanamnya kecurigaan
nyata di pihak Malaysia tehadap ambisi Indonesia di kawasan Asia Tenggara,
khususnya yang berkaitan dengan hubungan keduanya(Evantino, 2009 : 90).
Malaysia mulai dikuasai Inggris sebagai akibat Konvensi London 1814 yang
salah satu isinya menukar jajahan Inggris di Bengkulu dengan jajahan Belanda
Sejarah Nasional Indonesia VI 367