Page 374 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 374
mendirikan UMNO (United Malaya Nations Organization). Etnis Cina mendirikan
MCA (Malaya Cina Association) dan etnis India mendirikan MIC (Malaya India
Conggres). Golongan Islam juga mendirikan PAS (Partai Islam Malaya). UMNO,
MCA, dan MIC membentuk koalisi untuk mengalahkan PAS (Evantino, 2009:28).
Pada PEMILU 1955, partai koalisi berhasil memperoleh 51 kursi sedangkan
PAS hanya memperoleh 1 kursi. Tengku Abdurrahman yang berasal dari
UMNO kemudian terpilih menjadi Perdana Menteri Malaya. Pada awal 1956
dimulailah pembicaraan antara Pemerintah Malaya, wakil Raja-Raja Malaya dan
pemerintahan Inggris di London untuk merundingkan kemerdekaan Malaya.
Perundingan ini berhasil mencapai kesepakatan bahwa pada agustus 1957,
Malaya akan menjadi negara merdeka. Pada 31 Agustus 1957, diumumkan
Proklamasi Kemerdekaan Malaya (Evantino, 2009:29).
Proklamasi Kemerdekaan Malaya sekaligus mengakhiri pemberontakan
komunis yang sudah tejadi sejak 1948. Selama 1948-1957 sebanyak 10.000
orang telah terbunuh akibat pemberontakan kaum komunis. Chin Peng yang
merasa gagal dalam memimpin pemberontakan komunis kemudian melarikan
diri ke Cina.
a. Pembentukan Federasi Malaysia
Sejak kemerdekaan Malaya pada 31 Agustus 1957, maka gagasan
pembentukan Negara Malaysia mulai dicanangkan. Pada mulanya Indonesia
menyambut baik kemerdekaan Malaya meskipun pemerintah Indonesia curiga
karena proses kemerdekaan ini dilakukan tanpa pengorbanan yang berarti.
Keadaan Malaya pada awal kemerdekaannya masih belum stabil karena adanya
ancaman dari golongan komunis yang mengancam kedudukan Raja-raja Melayu
yang didukung Inggris (Evantino,2009:29).
Namun setelah golongan komunis dapat dilumpuhkan, sedikit demi sedikit
keamanan Malaya berangsur pulih. Keadaan ekonomi sedikit demi sedikit mulai
berkembang, hubungan dengan luar negeri mulai bertambah. Akhirnya keadaan
darurat yang telah dimulai sejak 1948 dicabut pada 31 Agustus 1960 (Evantino,
2009:30).
Di wilayah lainnya seperti Brunei, Singapura, Serawak, dan Sabah, yang
masih diduduki Inggris, golongan komunis terus melakukan perlawanan
Sejarah Nasional Indonesia VI 370