Page 378 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 378

Gambar 10.2
                                                                     Demonstrasi menentang
                                                                     Malaysia di Jakarta pada
                                                                     bulan September 1963.
                                                                     Sumber: Buku 30 Tahun
                                                                     Indonesia Merdeka
                  Tindakan yang dilakukan oleh Azhari setelah partainya ditumpas dan dia
            dikejar-kejar  sebagai pemberontak,  ialah  selalu  mengadakan kontak  dengan

            Wakil Presiden merangkap Menteri Luar Negeri Filipina, Immanuel Pelaez, dan
            sama sekali bukan dengan Indonesia. Ketua Umum Partai Nasional Indonesia
            (PNI), Ali Sastroamidjojo, memberikan reaksi menolak tudingan Tengku. Tengku
            pun menjadi marah oleh adanya reaksi dari Ali Sastroamidjojo dan langsung

            menyerang secara pribadi kepada Bung Karno dengan mengatakan “Jangan
            campuri  urusan  Kalimantan  Utara!”  (Anwar,  2006:5).  Situasi  ini  memberi
            kesempatan pada Sukarno yang selama ini sibuk dengan sengketa Irian Barat,
            kesempatan untuk mengungkapkan  kecurigaan yang terpendam selama itu

            terhadap rencana Malaysia. Sejak 1958, Sukarno telah mencurigai bahwa Malaya
            telah membantu pemberontakan PRRI. Sukarno juga curiga bahwa pembentukan
                                                               Malaysia  adalah  tindakan-
                                                               tindakan  neo-kolonialisme

                                                               yang menjadi  bagian  dari
                                                               gerakan      pengepungan
                                                               terhadap         Indonesia
                                                               (Evantino, 2009:39).










            Gambar  10.3  Dalam  aksi  “ganyang  Malaysia”  Gedung  Kedutaan  Inggris  menjadi  sasaran
            Demonstrans pada bulan september 1963. sumber: Buku 30 Tahun Indonesia Merdeka.

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            374
   373   374   375   376   377   378   379   380   381   382   383