Page 380 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 380

Pertemuan  tingkat  Menlu  diperkuat  dengan  diadakannya  konferensi
            Tingkat antara Perdana Menteri Tengku Abdul Rahman, Presiden Macapagal,
            dan Presiden Sukarno yang dilangsungkan di Manila dari 31 Juli sampai 1 Agustus

            1963, yang hakikatnya hanya mengesahkan hasil-hasil yang telah dicapai dalam
            pertemuan tingkat Menlu sebelumnya. Pertemuan ini dikenal dengan Konferensi
            Tingkat Tinggi Manila (KTT Manila) (Evantino, 2009:43).
                  KTT  Manila  menghasilkan  solusi  pemecahan  masalah  Malaysia,  yaitu:
            pertama, Malaysia tidak akan dibentuk sebelum hak penentuan nasib sendiri

            dari rakyat Kalimantan Utara (Sabah, dan Serawak) dilaksanakan. Kedua Sekjen
            PBB  mengambil  tindakan  baru  dalam  penentuan  hak  self  determination ini
            sesuai dengan resolusi PBB 1541 pasal 9. Ketiga, hasil dari pemilihan yang sudah

            (yang diadakan Inggris melalui komisi Cobbold) menjadi bahan pertimbangan
            sesudah  mendapatkan  penyelidikan  oleh  Sekjen PBB mengenai  segala  segi.
            Keempat,  tawanan-tawanan  dan  penduduk  Sabah/Serawak yang mengungsi
            ke  daerah  luar  Kalimantan  Utara  harus  diberi  hak  pula  untuk  mengeluarkan
            suara dalam self determination. Kelima, PBB akan mengirimkan tim-tim pekerja

            untuk melaksanakan self determination sedangkan Indonesia, Malaya, Filipina
            diperbolehkan  mengirim  peninjau-peninjau  ke  Kalimantan  Utara  pada  waktu
            berjalannya hak self determination tersebut (Evantino, 2009:43).

                                             Dalam perundingan tersendiri antara Presiden
                                        Sukarno dan Presiden Macapagal, disetujui  apa
                    reminder            yang dikenal dengan doktrin Sukarno-Macapagal
                                        yang  menegaskan  bahwa  masalah  Asia  supaya
               Dalam perundingan
               antara Presiden Sukarno   diselesaikan oleh bangsa Asia itu sendiri. Doktrin ini
               dan Presiden Macapagal,   ditolak secara serta merta oleh Amerika Serikat dan
               disetujui apa yang       Inggris, karena dinilai dapat menggagalkan tujuan
               dikenal dengan Doktrin
               Sukarno-Macapagal yang   pembentukan Federasi Malaysia yang dirancang
               menegaskan bahwa         di  London  yang sebenarnya untuk meng-contain
               masalah Asia supaya
               diselesaikan oleh bangsa   Indonesia (Sophian, 2008:7).
               Asia itu sendiri.             Hasil  KTT  Manila  ternyata membuat gelisah
                                        London dan Kuala Lumpur. Dengan adanya gagasan
            Presiden Macapagal yang mengusulkan pembentukan Konfederasi MAPHILINDO

            dan  doktrin Sukarno-Macapagal yang menghendaki supaya masalah  Asia


                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            376
   375   376   377   378   379   380   381   382   383   384   385