Page 384 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 384

tentara Indonesia cukup  siap  menghadapi  Malaysia yang dibelakangi Inggris.
            Namun, Jenderal AH Nasution setuju untuk mengganyang Malaysia karena ia
            khawatir  isu  Malaysia  akan  ditunggangi  PKI  untuk  memperkuat  posisinya  di
            percaturan politik Indonesia (Evantino, 2009:46).

                  Uni Soviet enggan dalam mendukung Indonesia dalam usahanya untuk
            Mengganyang Malaysia. Hal ini dikarenakan politik Indonesia yang lebih berpihak
            pada Cina daripada Uni Soviet. PKI sebagai partai terkuat pada masa Demokrasi
            Terpimpin  menggerakkan  politik  luar  negerinya  ke  Cina.  Cina  mendukung

            penuh usaha Indonesia dalam mengganyang Malaysia. Kiblat politik luar negeri
            Indonesia  mulai  mengarah  pada  poros  Honai-Pyongyang  Peking  (Evantino,
            2009:47).
                  Saat itu PKI  merupakan pendukung terbesar  gerakan mengganyang

            Malaysia, yang  dianggap antek  neokolonialisme  dan imperialisme.  Namun,
            pertimbangan  PKI  bukan  didasarkan  sekedar  idealisme.  PKI  berusaha
            membangkitkan  semangat nasionalisme  Indonesia dan  menempatkan  PKI
            sebagai  gerakan  nasionalis  yang lebih  nasionalis  daripada  tentara untuk

            memperkuat  posisinya  dalam  percaturan  politik  di  Indonesia,  yang  saat  itu
            berpusat pada Sukarno, tentara, dan PKI (Evantino, 2009:47).


                   4       Pengiriman Tentara Indonesia


                           ke Malaysia

                                            Sukarno       mengomandokan          Gerakan
                                       Sukarelawan  pada  Konferensi Presidium  Kabinet

                    reminder           dengan Catur  Tunggal seluruh  Indonesia  yang
               Pada 28 April 1964      diselenggarakan di Jakarta pada 11 sampai 16 Maret
               diadakan sidang         1964. Pada 28 April 1964 diadakan sidang komando
               komando Operasi
               Tertinggi (KOTI) di     Operasi  Tertinggi  (KOTI)  di  Istana  Merdeka  dimana
               Istana Merdeka dimana   KOTI dibentuk pada 19 Juli 1963 (Evantino, 47). KOTI
               KOTI dibentuk pada 19   mempunyai tugas pokok seperti: Operasi pengamanan
               Juli 1963 sebagai upaya
               politik Konfrontasi     terhadap  pelaksanaan  program pemerintah  pada
               dengan Malaysia         umumnya, khususnya dibidang konfrontasi terhadap

                                       unsur-unsur kolonialisme/imperialisme dalam segala


                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            380
   379   380   381   382   383   384   385   386   387   388   389