Page 396 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 396
RANGKUMAN
Konfrontasi Malaysia yang terjadi pada tahun 1963-1966 terjadi karena
keinginan Malaya untuk membentuk sebuah Federasi Malaysia dengan
menggabungkan Brunei, Sabah, dan Sarawak namun keinginan tersebut tidak
sesuai dengan Persetujuan manila. Sehingga presiden Soekarno menganggap
pembentukan Federasi Malaysia sebagai bentuk neo-kolonialisme Inggris.
Konfrontasi yang terjadi selama 33 bulan ini, telah membuat hubungan diantara
kedua negara ini menjadi tidak baik. Pemberontakan terjadi baik dari pihak
Malaysia di Indonesia maupun dari pihak Indonesia di Malaysia. Bahkan Presiden
Soekarno sendiri turut campur tangan dengan keputusannya yang terkenal
dengan Ganyang Malaysia.
Akibat dari Pemberontakan G-30 S, maka perhatian dan konsentrasi
kekuatan yang dpusatkan untuk pelaksana Operasi Dwikora, kemudian
dipusatkan untuk menanggulangi pemberontakan tersebut. Dengan dilaksanakan
perundingan damai di Bangkok yang berlangsung tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1966
oleh pemerintah RI dan Malaysia, serta ditandatanganinya hasil perundingan
tersebut, maka berakhirlah segala bentuk konfrontasi yang pernah terjadi antara
kedua negara serumpun itu Pertikaian ini akhirnya dapat diselesaikan dengan
naiknya presiden Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia dan presiden
Filiphina yang digantikan oleh Ferdinan Marcos.
Sejarah Nasional Indonesia VI 392