Page 408 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 408

Bagi PKI, desa merupakan sumber tenaga, sumber bahan keperluan hidup, dan
            pangkalan revolusi atau pangkalan tempat bertahan dari serangan pihak kaum
            kontra revolusi.
                  Pada  awal  1960-an,  pengaruh  komunisme  di  Indonesia  terus  menguat.

            Keadaan  ini  tidak  terlepas  dari  sikap  Presiden  Soekarno  yang  berusaha
            mengamankan kekuasaannya dengan cara mengadu PKI dengan Angkatan Darat.
            Pada saat itu terdapat hierarki kekuasaan politik dengan tiga struktur: Presiden,
            Tentara, dan PKI. 4

                  PKI  kemudian  berupaya memperkuat barisannya dengan membentuk
            organisasi-organisasi pemudanya. Pada saat jayanya PKI mendapatkan dukungan
            penuh dari Presiden Soekarno, hal ini ditandai dengan keterlibatan PKI dalam
            aktivitas  kelompok  masyarakat  dengan  jalan  mendirikan  berbagai  organisasi

            baru yang menampung aspirasi berbagai kelompok masyarakat seperti Pemuda
            Rakyat,  Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia), BTI (Barisan Tani Indonesia), dan
                   5
            CGMI (Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia). Dalam kegiatan organisasi-
            organiasi tersebut dapat dinilai betapa cermatnya PKI dalam mempersiapkan

            kekuatan guna mencapai  cita-cita komunisnya. Di  penghujung  tahun  1964
            sampai 1965 kegiatan ini semakin terlihat jelas, kegiatan yang Intens melalui
            jalur-jalur  yang berhubungan langsung  dengan rakyat ini  membuat PKI  lebih
            banyak berperan dimata rakyat.

                  Dengan mengangkat para menteri  yang berhaluaan  komunis,  presiden
            menyakini  bahwa  strategi yang diterapkanya ini  akan dapat mengimbangi
            pengaruh  para  perwira  dibidang  politik  dan  ekonomi.  Soekarno  tidak
            mengkhwatirkan PKI karena kerap menggangap ia dapat mengontrol mereka,

            seperti yang pernah dilakukan pada peristiwa PKI di Madiun tahun1948.
                  PKI dalam taktiknya menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya,
            termasuk untuk menyusup ke partai politik. PKI dalam penyusupannya kedalam
            PNI, berhasil mendepak tokoh-tokoh senior Nasionalis, mereka adalah Wilopo,

            Suwirjo, Hardi dan Sartono. Sebaliknya PKI mengutus ketua CGMI (Concentrasi
            Gerakan Mahasiswa Indonesia) yang menjadi Pusat Persatuan Tani Indonesia
            (Petani) yaitu bernama Ir Soerachman akhirnya pada kongres PNI di Purwokerto
            dia dipilih menjadi Sekjen PNI.

            4   Ensklopeedia Sejarah dan Budaya sejarah nasional Indonesia jilid 8, (Jakarta : Lentera Abadi)
            5   P.k. Poerwantana, Partai Politk di Indonesia, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 1994). h.70

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            404
   403   404   405   406   407   408   409   410   411   412   413