Page 25 - Nanda Amalia - Hukum Perikatan
P. 25
D. Objek Perikatan.
Pasal 1234 KUH Perdata memberikan pengaturan tentang objek ataupun
jenis perikatan. Objek dalam perikatan adalah sesuatu yang ingin dicapai
oleh kedua belah pihak di dalam perjanjian itu. Objek dalam hukum
perikatan lazim juga disebut sebagai prestasi dalam perikatan, yaitu:
1. Untuk memberikan sesuatu;
2. Untuk berbuat sesuatu;
3. Untuk tidak berbuat sesuatu.
E. Jenis Perikatan.
Perikatan menurut para ahli dibedakan dalam berbagai jenis sebagai berikut:
1. Menurut Ilmu Hukum Perdata:
a. Dilihat dari objek nya:
1) Untuk memberikan sesuatu;
2) Untuk berbuat sesuatu;
3) Untuk tidak berbuat sesuatu;
4) Perikatan manasuka;
5) Perikatan fakultatif;
6) Perikatan generic dan spesifik;
7) Perikatan yang dapat dibagi dan tidak dapat dibagi;
8) Perikatan yang sepintas lalu dan terus menerus;
b. Dilihat dari subjeknya:
1) Perikatan tanggung menanggung (hoofdelijk/solidair);
2) Perikatan pokok & tambahan (principale & accessoir);
c. Dilihat dari daya kerjanya:
1) Perikatan dengan ketetapan waktu;
2) Perikatan bersyarat.
2. Menurut Undang-undang:
a. Perikatan untuk memberikan sesuatu (Pasal 1235 – 1238 KUH
Perdata):
Dalam perikatan untuk memberikan sesuatu, termaktub kewajiban
yang berutang untuk menyerahkan harta benda yang bersangkutan
dan merawatnya sebagaimana bapak rumah tangga yang baik,
sampai pada saat penyerahannya.
3