Page 28 - Nanda Amalia - Hukum Perikatan
P. 28
adalah terjadinya suatu perikatan tanggung menanggung diantara
orang-orang yang berutang yang mewajibkan mereka melakukan
suatu hal yang sama. salah seorang dari kreditur dapat dituntut
untuk seluruhnya, dan pemenuhan dari salah seorang
membebaskan orang-orang berutang lainnya terhadap si
berpiutang/kreditur.
f. Perikatan yang dapat dibagi dan yang tidak dapat dibagi (Pasal 1296
– 1303 KUH Perdata);
pada perikatan ini, objeknya adalah mengenai suatu barang yang
penyerahannya, atau suatu perbuatan yang pelaksanaannya dapat
dibagi-bagi, baik secara nyata ataupun perhitungan.
g. Perikatan dengan ancaman hukuman (Pasal 1304 – 1312 KUH
Perdata). Ancaman hukuman adalah suatu keterangan, yang
sedemikian rupa disampaikan oleh seseorang untuk adanya
jaminan pelaksanaan perikatan. Maksud adanya ancaman hukuman
ini adalah :
1) untuk memastikan agar perikatan itu benar-benar dipenuhi;
2) untuk menetapkan jumlah ganti rugi tertentu apabila terjadi
wanprestasi dan untuk menghindari pertengkaran tentang hal
tersebut.
Ancaman hukuman ini bersifat accessoir. Batalnya perikatan pokok
mengakibatkan batalnya ancamanhukuman. Batalnya ancaman
hukuman tidak berakibat batalnya perikatan pokok.
F. Schuld & Haftung dalam Perikatan.
Schuld adalah kewajiban kreditur untuk menyerahkan prestasi kepada
debitur. Sedangkan Haftung adalah kewajiban debitur untuk menyerahkan
harta kekayaannya untuk diambil kreditur sebanyak utang debitur, guna
pelunasan hutang si debitur, apabila debitur tidak memenuhi kewajiban
membayar utang tersebut. (Mariam Darus Badrulzaman, 1994: 5).
Antara Schuld dan haftung adalah dapat dibedakan namun tidak
terpisahkan.
Salah satu pasal yang memberikan pengaturan tentang schuld dan haftung
ini adalah Pasal 1131 KUH Perdata “Segala kebendaan si berutang, baik yang
6

