Page 27 - Nanda Amalia - Hukum Perikatan
P. 27

Syarat  tersebut  harus  dinyatakan  secara  tegas  dalam  perikatan.
                     Namun  batasan  terhadap  syarat  tersebut  telah  diatur  dalam
                     undang-undang yaitu:
                     1)  bertujuan   melakukan   sesuatu   yang   tidak   mungkin
                        dilaksanakan;
                     2)  bertentangan dengan kesusilaan;
                     3)  dilarang undang-undang;
                     4)  pelaksanaannya tergantung dari kemauan orang yang terikat.

                        Pasal  1266  KUH  Perdata  memberikan  pengaturan  tentang
                        “Ingkar  janji  yang  merupakan  syarat  batal  dalam  suatu
                        perjanjian timbal balik”.

                     5)  Perikatan  dengan  ketetapan  waktu  (Pasal  1268  –  1271  KUH
                        Perdata);
                        Perikatan  dengan  ketetapan  waktu  adalah  suatu  perikatan
                        yang  tidak  menangguhkan  perikatan,  hanya  menangguhkan
                        pelaksanaannya.

                 d.  Perikatan manasuka/alternative (Pasal 1272 – 1277 KUH Perdata);
                     Dalam  perikatan  alternative  ini,  debitur  dibebaskan  jika  ia
                     menyerahkan salah satu barang yang disebutkan dalam perikatan,
                     tetapi  ia  tidak  dapat  memaksa  yang  berpiutang  untuk  menerima
                     sebagian dari barang yang satu dan sebagian dari barang yang lain.

                 e.  Perikatan Tanggung Renteng/ Tanggung Menanggung (Pasal 1278 –
                     1303 KUH Perdata):
                     Perikatan  tanggung  menanggung  atau  tanggung  renteng  terjadi
                     antara  beberapa  orang  berpiutang,  jika  didalam  perjanjian  secara
                     tegas  kepada  masing-masing  diberikan  hak  untuk  menuntut
                     pemenuhan  seluruh  hutang,  sedangkan  pembayaran  yang
                     dilakukan kepada salah satu membebaskan orang yang berhutang
                     meskipun  perikatan  menurut  sifatnya  dapat  dipecah  atau  dibagi
                     antara orang yang berpiutang tadi.

                     Tanggung  renteng  dibedakan  yang  aktif  dan  pasif.  Tanggung
                     renteng  aktif  adalah  perikatan  tanggung  menanggung  yang
                     pihaknya  terdiri  dari  beberapa  kreditur.  Sedangkan  yang  pasif
                                                                           5
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32