Page 54 - Nanda Amalia - Hukum Perikatan
P. 54

2.   Pembayaran Tak Terutang.
              Pembayaran tak terutang merupakan salah satu perikatan yang lahir akibat
              perbuatan  manusia  yang  halal  atau  tidak  bertentangan  dengan  hukum,
              kesusilaan dan ketertiban umum.

              Dasar  hukum  pengaturannya  dapat  kita  lihat  pada  ketentuan  Pasal  1359
              KUH Perdata sampai Pasal 1365 KUH Perdata.
              Pasal  1359  KUH  Perdata  menyatakan  bahwa:  ”Tiap-tiap  pembayaran
              memperkirakan adanya suatu utang; apa yang telah dibayarkan dengan
              tidak  diwajibkan,  dapat  dituntut  kembali.  Terhadap  perikatan-perikatan
              bebas,  yang  secara  sukarela  telah  dipenuhi,  tak  dapat  dilakukan
              penuntutan kembali”.

               Berdasarkan rumusan Pasal 1359 ini dapat diketahui bahwa yang dimaksud
              dengan  pembayaran  yang  tidak  terutang  adalah  suatu  pembayaran  yang
              dilakukan  oleh  seseorang  atau  pihak  tertentu  kepada  seseorang  lain  atau
              pihak tertentu lainnya, yang didasarkan pada suatu asumsi atau anggapan
              bahwa  orang  atau  pihak  yang  disebut  pertama  sekali  tersebut  (yang
              membayar),  memiliki  utang  atau  kewajiban  atau  prestasi  atau  perikatan
              yang harus dipenuhi olehnya kepada orang lain atau pihak yang disebutkan
              belakangan ini, meskipun sesungguhnya utang atau kewajiban atau prestasi
              atau perikatan mana pada dasarnya tidak pernah ada sejak awal, ataupun
              karena suatu sebab tertentu telah hapus, sehingga sesungguhnya utang atau
              kewajiban atau prestasi atau perikatan tersebut sudah tidak ada lagi.

               Penjabaran  lebih  lanjut  tentang  Ketentuan  Pasal  1359  dapat  dilihat  pada
              Pasal 1360 dan 1361 KUH Perdata.
               Pasal  1360  KUH  Perdata  menyatakan,  ”Barang  siapa  secara  khilaf  atau
              dengan  mengetahuinya,  telah  menerima  sesuatu  yang  tak  harus
              dibayarkan  padanya,  diwajibkan  mengembalikan  barang  yang  tak  harus
              dibayarkan itu kepada orang dari siapa ia telah menerimanya”.

               Sedangkan  ketentuan  Pasal  1361  KUH  Perdata  menyatakan  bahwa  ”Jika
              seorang  yang  secara  khilaf  mengira  bahwa  ia  berutang membayar  suatu
              utang,  maka  ia  adalah  berhak  menuntut  kembali  dari  kreditor  apa  yang
              telah dibayarkannya”.



                                                                          32
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59