Page 57 - Nanda Amalia - Hukum Perikatan
P. 57

Memperhatikan  rumusan  yang  tercantum  dalam  Pasal  1365  KUH  Perdata
              tersebut  maka  dapat  dijabarkan  bahwa  suatu  perbuatan  melawan  hukum
              adalah suatu perikatan yang prestasinya berbentuk tidak berbuat sesuatu,
              dan  dikarenakan  dengan  melakukan  tindakan  tersebut  saja  maka  telah
              dianggap salah di mata hukum. Lebih lanjut, apabila perbuatan yang dilarang
              tersebut telah dilakukan dan mengakibatkan timbulnya kerugian atas orang
              lain,  maka  bagi  yang  melakukan  diwajibkan  untuk  memberikan  ganti  rugi.
              Selain  juga  bahwa  suatu  perbuatan  melawan  hukum  dapat  terjadi  tidak
              hanya  dengan  dilakukannya  perbuatan  yang  dilarang  tetapi  juga,  apabila
              suatu perbuatan tersebut dilakukan dengan tidak hati-hati ataupun adanya
              kelalaian.

              Selain  dua  pasal  tersebut  di  atas  yaitu  Pasal  1365  dan  1366  KUH  Perdata
              yang memberikan pengaturan umum tentang Perbuatan Melawan Hukum,
              ketentuan lebih lanjut sampai dengan Pasal 1380 memberikan penjabaran
              tentang Perbuatan Melawan Hukum.

              Perbuatan  Melawan  Hukum  dalam  arti  luas  sebagaimana  juga  yang
              dijabarkan  dalam  Pasal  1236,  1239,  1240  dan  1242  KUH  Perdata  adalah
              meliputi segala bentuk wanprestasi terhadap setiap bentuk perikatan atau
              kewajiban  yang  dibebankan  dalam  setiap  ketentuan  perundang-undangan
              yang berlaku.

              Penting  juga  untuk  dicatat  bahwa  kata  hukum  dalam  konteks  Perbuatan
              Melawan  Hukum  tidak  haya  menjabarkan  suatu  ketentuan  perundang-
              undangan yang tertulis tetapi juga pada suatu kepatutan dan kesusilaan.

              Telah  disampaikan  sebelumnya  bahwa  suatu  Perbuatan  Melawan  Hukum
              adalah  merupakan  suatu  perikatan  yang  lahir  karena  undang-undang
              sebagai  akibat  perbuatan  manusia  akan  melahirkan  kewajuban  dalam
              lapangan harta kekayaan. Kewajiban sebagaimana dimaksud di atas adalah
              dalam  rangka  pemenuhan  atas  kerugian  yang  timbul    dan  diderita  oleh
              orang/pihak yang terkena Perbuatan Melawan Hukum tersebut.

              Berkaitan dengan kerugian ini, Pasal 1131 KUH Perdata menyatakan bahwa
              ”Segala  kebendaan  debitor,  baik  yang  bergerak  maupun  tidak  bergerak,
              baik  yang  sudah  ada  maupun  yang  akan  baru  ada  di  kemudian  hari,
              menjadi  tanggungan  untuk  segala  perikatan  perseorangan”.  Maknanya,
                                                                          35
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62