Page 62 - Flipbook Bu Ernawati Kearifan Lokal Mandar
P. 62

Adegan 4
                                      Kediaman Raja
             Bunyi  desing  peluru  gaduh  di  mana-mana  semua  rakyat  panik
             perangan terjadi pertumpahan darah pun tak terelakan lagi tiba-
             tiba  masuklah  warga,  ia  datang  hendak  melapor  bahwa  ada
             rakyat yang mati tertembak oleh Belanda.

             Rakyat        :  “Puang  puang  rakyat  kita  tertembak  puang
                              bagaimana ini???
             Cicci         :  “Ada apa, .ada apa ini? Puatta Maradia sementara
                              sembahyang”.
             Rakyat        :  “Rakyat… Rakyat.... ada yang tertembak...”
             Cicci         :  “Hah... siapa yang menembaknya”??
             Rakyat        :  “Belanda yang menembaknya”.
             Cicci         :  “Kurang  ajar  kau  Balanda  puang  harus  tahu
                              berita  ini”!  (Cicci  pun  masuk  dan  berpapasan
                              dengan puang maradia)
             Raja          :  “Ada apa ini.. ada apa”??
             Cicci         :  “Rakyat ada yang tertembak puang”!
             Raja          :  “Siapa yang menembaknya”!
             (Koor)        :  “Belanda”!!!!
             Raja          :  “Rupanya  Belanda  telah  mendekat,  (berteriak
                              dengan lantang) Cicci! Siapkan seluruh wargaku
                              untuk berperang”!
             Cicci         :  “Siap Puang.. “!!!!
             Rakyat 2      :  “Puangku,     belanda     mengatakan      ingin
                              menurunkan  bendera  merah  putih  yang  telah
                              berkibar di tanah mandar ini”.
             Raja          :  “Wahai semua rakyatku dengarlah! (mengambil
                              tongkat  bendera  sambil  mengacungkan  tangan
                              ke depan) jika tubuhku terkapar dan bersimbah
                              darah  barulah  bendera  dapat  turun,  jika  mata
                              hitamku  telah  berpisah  dengan  mata  putihku


                                Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar | 55
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67