Page 95 - Menabung_Ebook
P. 95

Bangsa Portugis sempat bercokol di Maluku selama 57 tahun, Spanyol selama 142
               tahun, Inggris selama 5 tahun (1811-1816), Belanda selama 350 tahun, dan kemudian
               digantikan oleh Jepang selama 3,5 tahun. Tiap-tiap bangsa itu memiliki kebijakan politik
               dan perdagangan yang berbeda-beda. Meskipun kehadiran Portugis, Spanyol, Inggris, dan
               Jepang relatif lebih singkat dibandingkan dengan Belanda, pengaruh sistem politik dan
               kebudayaannya masih membekas di masyarakat Nusantara hingga sekarang.

                   Dengan kepergian Portugis dan Spanyol, Belanda menjadi pemegang hak monopoli
               perdagangan, tidak hanya di wilayah Maluku tetapi juga mencakup seluruh Nusantara.
               Sesuai dengan sifat dagang, Belanda dengan segala cara dan strategi berupaya mencari
               keuntungan yang sebesar-besarnya. Untuk mendapatkan untung besar itu, ada dua                      Menabung Membangun Bangsa
               pilihan, yaitu mampu bersaing dengan pedagang lain atau menjadi pedagang tunggal alias
               memonopoli. Dalam hal persaingan itu Belanda yang menang sehingga Belanda dapat
               memonopoli tidak hanya mata dagang rempah-rempah, tetapi juga berbagai tambang,
               hutan, pertanian, dan perkebunan.

                   Perusahan  Belanda  yang bergerak di  bidang  perdagangan semakin lama semakin
               bertambah jumlahnya,  sehingga  terjadi  persaingan  antar-perusahan  yang  tidak  sehat.
               Untuk menyatukan  beberapa  perusahaan  milik  Belanda  yang saling  bersaing  itu,
               pemerintah Belanda  mengambil  kebijakan untuk menjadikan satu perusahaan  saja.
               Untuk itu didirikanlah Persekutuan Dagang Hindia Timur atau Vereenigde Oost-Indische
               Compagnie disingkat VOC. Perserikatan itu berdiri pada tanggal 20 Maret 1602 dengan
               akte pendirian dari Staaten General (Parlemen Belanda).

                   Menurut sejarawan Kartodirdjo (1993), VOC didirikan atas keinginan kongsi-kongsi
               dagang dari belanda yang berdatangan ke Indonesia dalam kurun waktu tahun 1595 sampai
               dengan  1600-an.  Kongsi  dagang  itu  berasal  dari  Amsterdam,  Middelburg,  Rotterdam,
               Zeeland,  Delft,  Enkhuizen,  dan  Hoorn.  Untuk  memperkuat  posisi  perserikatan  dari
               berbagai kongsi itu, VOC dipimpin oleh tujuh belas anggota yang merupakan perwakilan
               dari kongsi-kongsi dagang, yang kemudian disebut sebagai Heeren Zeventien atau Tuan-
               tuan XVII.                                                                                         85


























                                                    Logo VOC
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100