Page 97 - Menabung_Ebook
P. 97

Kenyataan seperti itu tidak hanya terjadi di Kraton Kasunanan Surakarta.
                           Hampir di seluruh kerajaan atau kesultanan kekuasaannya dilemahkan dengan
                           memberlakukan perjanjian dan segala peraturan perundang-undangan yang
                           dibuat semata-mata hanya untuk kepentingan pengekalan penjajahan. Tidak
                           aneh bila kehidupan rakyat menjadi sengsara dan sebaliknya kehidupan pihak
                           penjajah penuh dengan kemewahan. Politik diskriminasi diterapkan dengan
                           ketat  sehingga  kehidupan  masyarakat  pribumi  ditindas  dalam  segala  hal.
                           Orang bumiputra mendapatkan berbagai macam sebutan, seperti ”pribumi”,
                           “nonpribumi”, ”bumiputra”, “inlander”  yang dihadapkan  dengan  sebutan
                           “indo”, “asing”, “Timur asing” yang memang dengan sengaja dikembangkan                 Menabung Membangun Bangsa
                           sebagai  bagian  dari  politik  pembagian  kelas  antara  penduduk  asli  dan
                           pendatang, dalam hal ini kaum penjajah atau bangsa asing lainnya.

                              Dalam dunia perdagangan, Jawa bahkan Nusantara dikuasai oleh VOC.
                           Menurut Anthony Reid dalam  bukunya yang berjudul  Southeast  Asia  in
                           the  Age  of  Commerce,  145-1680  (1993)  yang  dikutip  oleh  Leirissa  (1999),
                           “…dengan  munculnya  hegemoni  VOC  dalam  bidang  perdagangan  di  Asia
                           Tenggara (khususnya Indonesia) beralih sama sekali ke tangan VOC”. Dengan
                           hegemoni VOC itu, perserikatan dagang ini menjadi yang terbesar di abad
                           itu.  Menurut Gaastar,  di  antara semua perserikatan dagang yang ada di
                           abad ke-17 dan ke-18, Perserikatan Dagang Hindia Timur (VOC) merupakan
                           perserikatan yang paling  sukses. Tidak lama sesudah  kelahirannya,  badan
                           ini  berhasil  menyingkirkan orang Portugis, yang satu abad  sebelumnya
                           telah membangun imperium perdagangan di Asia dan hampir menyisihkan
                           saingan di perdagangan Asia-Eropa itu. Saingan utama VOC adalah East India
                           Company (EIC) milik Inggris, yang didirikan di London pada tahun 1600. Hal
                           yang sama juga dikatakan oleh Balk dkk. (2007), meskipun banyak saingan
                           dagang, dengan struktur organisasi yang dilengkapi berbagai fasilitas seperti
                           layaknya sebuah  pemerintahan, VOC menjadi  usaha  dagang yang sangat
                           berhasil.

                              Gaastra mengatakan bahwa berdasarkan laporan dari bidang pelayaran
                           kapal, perdagangan, dan  personel, dua  abad  kegiatan VOC menunjukkan
                           besarnya kekayaan VOC.  Angka-angka total menunjukkan pertumbuhan
                           sangat mengesankan, baik di  bidang  omzet perdagangan maupun  yang                    87
                           menyangkut jumlah kapal dan tenaga yang diangkut dengan kapal itu. Kapal-
                           kapal yang diluncurkan menuju Asia berjumlah 4.700, di antaranya 1.700 pada
                           abad ke-17 dan 3.000 lebih pada abad ke-18. Dalam kurun waktu 1602-1700
                           kapal-kapal tersebut membawa 317.000 orang ke Asia, sedangkan dari tahun
                           1700 sampai 1795 jumlahnya 655.000. Angka-angka di bidang perdagangan
                           membuktikan pertumbuhan perusahaan Kompeni sesudah tahun 1700.

                              Jumlah  pengeluaran untuk pembuatan dan perlengkapan kapal-kapal
                           serta dana dan barang-barang yang dikirim ke Asia mencapai 370 juta gulden di
                           tahun-tahun 1640-1700. Jumlah pengeluaran itu mengalami kenaikan secara
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102