Page 100 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 100

89                                                                              SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA

































                                                    Muhammad Hatta.
                                                Sumber : Kementerian Sosial
             dan menjadi salah satu pengurusnya,               adalah menerbitkan kembali majalah Hindia

             yakni sebagai bendahara. Setelah lulus            Poetra yang berfungsi sebagai wadah
             MULO pada Mei 1919, Hatta melanjutkan             untuk menyampaikan pemikiran-pemikiran
             pendidikan  ke Batavia.  Ia memutuskan            tentang  antikolonialisme.  Hatta  menjadi
             meneruskan studi di Prins Hendrik School          ketua Perhimpunan Indonesia periode

             (PHS), yaitu sekolah dagang menengah              1926—1929        menggantikan      Sukiman.
             lima tahun.                                       Sepanjang tahun 1926, Perhimpunan
                   Hatta lulus dari PHS pada Mei               Indonesia meneruskan propaganda luar
             1921dengan prestasi yang baik. Ia termasuk        negeri dalam bidang politik.

             tiga orang yang lulus dengan nilai terbaik. Dr.        Pada      September      1927,    Hatta
             de Kock, gurunya ketika di PHS, memberikan        menyampaikan       pidato   yang     berjudul
             saran dan semangat kepadanya untuk                “L’Indonesie    et    son     Problem      de
             menuntut ilmu ke Rotterdam. Hatta tertarik        I’Independence” (Indonesia dan Masalah

             pada ilmu hukum, kemudian mendaftarkan            Kemerdekaannya)        di    Liga     Wanita
             diri ke Handels-Hogeschool, Rotterdam.            Internasional.  Ketika tiba  kembali di
             Hatta menyelesaikan pendidikannya di              Belanda,     Hatta,    Nazir    Pamoentjak,
             Handels School pada 1932.                         Ali Sastroamidjojo, dan Abdul Madjid

                   Selain kuliah, Hatta juga aktif             Djojodiningrat ditangkap  polisi  di Den
             bergabung dengan organisasi Indische              Haag. Mereka dituduh dengan tiga
             Vereeniging yang didirikan, antara lain,          perkara, yaitu menjadi anggota himpunan
             oleh Noto Soeroto dan Soetan Kasayangan           terlarang, terlibat dalam pemberontakan,

             pada 1908. Indische Vereeniging kemudian          dan menghasut serta menentang Kerajaan
             berganti nama menjadi Indonesische                Belanda. Mereka kemudian ditahan selama
             Vereeniging     (Perhimpunan      Indonesia).     lima setengah bulan dengan mengikuti
             Salah satu kegiatan Perhimpunan Indonesia         beberapa kali persidangan di Negeri
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105