Page 95 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 95

SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA                                                                       84



             membujuk Radin Ngerapat untuk menjebak            menyerang.
             Radin Inten II. Radin Ngerapat menerima                 Meskipun  dalam  kondisi  kesakitan,

             bujukan Belanda karena ia pernah                  Radin Inten II tetap melakukan perlawanan
             mendapat hukuman dari Radin Inten II,             terhadap pasukan Belanda. Ia akhirnya gugur
             yang menegakkan keadilan kepada seluruh           akibat tembakan senapan prajurit Belanda
             rakyatnya termasuk kepada keluarga dan            yang  bertubi-tubi  menghunjam  tubuhnya
             karib kerabatnya.                                 walaupun sempat berlari sejauh sekitar 2

                     Belanda meminta Radin Ngerapat            kilometer. Prajurit Belanda mengejar Radin
             untuk mengundang Radin Inten II dalam             Inten II dan  berhasil menangkap pemuda
             sebuah acara makan bersama. Undangan              tangguh tersebut. Radin Inten II yang telah

             tersebut diterima oleh Radin Inten II             tidak berdaya karena tembakan senjata
             tanpa menaruh curiga terhadap tujuan              masih harus menjalani hukum pancung. Ia
             undangan makan tersebut.  Kendati                 meninggal dunia pada tanggal 5 Oktober
             pernah menghukum pamannya, Radin                  1856 dalam usia 22 tahun, di dekat
             Inten II berkenan menghadiri acara makan          Kunyayan, Gedongharta yang berlokasi di

             bersama tersebut karena selama ini Radin          dekat Benteng Cempaka. Di tempat itu pula
             Ngerapat diberi kepercayaan oleh Radin            Radin Inten II dimakamkan.
             Inten II untuk menjabat sebagai kepala                    Atas  jasa-jasanya  dalam  melawan

             kampung di wilayah Tetaan Udik. Dengan            kolonialisme Belanda dan memperjuangkan
             ditemani oleh Iton Mas yang merupakan             kedaulatan        Keratuan         Lampung,
             saudara sepupunya, Radin Inten II datang          pemerintah      menganugerahkan         gelar
             ke acara makan bersama tersebut di Lapai          pahlawan nasional kepada Radin Intan II
             Khatu, yakni sebuah perkebunan antara             berdasarkan Keputusan Presiden Republik

             Desa Tetaan dan Desa Gayam.                       Indonesia No. 082/TK/Tahun 1986 tentang
                   Setelah bertemu dengan Radin                Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.
             Ngerapat di Lapai Khatu, Radin Inten II

             dipersilakan menyantap hidangan yang
             telah disediakan, yakni nasi yang dicampur
             dengan potongan daging kerbau. Inton Mas
             yang terus menemani Radin Inten II tidak
             ikut menyantap hidangan tersebut karena

             terus berjaga terhadap segala kemungkinan
             yang dapat mengancam nyawa Radin
             Inten II. Setelah menyantap hidangan yang

             disajikan, Radin Inten II merasa kesakitan
             karena ternyata hidangan tersebut dimasak
             Radin Ngerapat dengan sekaligus dibubuhi
             racun tuba. Di saat Radin Inten II tengah
             kesakitan akibat racun yang masuk dalam

             tubuhnya,  pasukan  Belanda  muncul  dan
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100