Page 91 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 91

SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA                                                                       80



             memberikan  inspirasi  bagi Radin  Inten II       adalah temenggung yang membawahkan
             untuk melanjutkan perjuangan tersebut.            ngebehi. Di atas temenggung adalah kepala

             Radin Inten II dinobatkan sebagai ratu di         pasukan yang disebut karya. Seorang
             usia 15 pada tahun 1850 dengan disaksikan         karya membawahkan empat temenggung,
             oleh H. Wakhia, ulama dari Banten dan             sementara di atas karya adalah seorang
             rakyat Lampung.                                   pangeran yang membawahkan empat

                     Ketika dinobatkan sebagai Ratu,           orang karya. Selain itu, sebagai seorang
             Radin Inten II yang masih terbilang               pemimpin yang memahami strategi perang,
             remaja mulai mengatur siasat untuk                Radin Inten II tidak melupakan faktor
             meneruskan perjuangan ayahandanya.                pendukung lain, yakni pasokan pangan

             Ia  berupaya memaksimalkan  seluruh               bagi prajurit yang akan bertempur. Untuk
             potensi  yang  dimiliki  Keratuan  Lampung,       itu, ia juga membentuk tim yang bertugas
             terutama memperbaiki berbagai sarana              untuk menyiapkan dan memasok makanan,
             dan prasarana yang rusak sebagai akibat           seperti dapur umum.

             perlawanan yang dilakukan oleh kakek                     Di bidang pemerintahan, Radin Inten
             dan  ayahandanya dalam menentang                  II menetapkan empat marga ratu dan
             kolonialisme Belanda. Ia  memperbaiki             membagi pemerintahannya ke dalam empat
             kembali  sejumlah  benteng  yang  rusak           paksi yang diketuai oleh seorang kario.

             sekaligus membangun benteng baru,                 Tiap-tiap paksi dibagi menjadi empat pekon
             seperti Benteng Galah Tanoh, Pematang             yang masing-masing dipimpin oleh seorang
             Sentok, Kahuripan, dan Salaitahunan.              temenggung. Radin Inten II memusatkan
             Seluruh benteng tersebut dilengkapi dengan        pertahanannya      di   Gunung     Rajabasa

             parit yang dalam dan terowongan rahasia.          karena secara geografis letaknya strategis.
             Namun, persenjataan yang dimiliki pasukan         Di Gunung Rajabasa dibangun sejumlah
             Radin Inten II masih terbilang sederhana,         benteng pertahanan, seperti Benteng
             seperti keris, badik, pedang, dan tombak.         Merambung,  Galah  Tanoh,  Pematang

             Pasukan Keratuan Lampung juga memiliki            Sentok, Katimbang, dan Salai Tabuhan
             sejumlah meriam besar dan kecil, tetapi           yang berada di sebelah barat dan utara.
             jumlahnya tidak sebanyak yang dimiliki oleh       Sementara itu, di sebelah timur Gunung
             pasukan Belanda.                                  Rajabasa terdapat Benteng Bendulu dan

                     Kendati  masih  berusia muda,  Radin      Hawi Berak. Tidak hanya itu, Radin Inten
             Inten II memiliki kepemimpinan yang cukup         II juga membangun Benteng Raja Gepeh
             mumpuni. Ia membentuk pasukannya                  Cempaka dan Kahuripan Lama yang
             dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri        berada di kaki gunung.

             atas  40  orang  dan  dipimpin  oleh  seorang            Radin Inten II juga menjalankan
             komandan. Radin Inten II membentuk                diplomasi untuk menggalang persahabatan
             sebuah struktur pasukan mulai dari unit           dengan sejumlah tokoh, seperti Wak Mass
             paling  kecil yang  dipimpin  oleh seorang        dari Sulawesi, Khaja Makalam, Pangeran

             ngebehi yang membawahkan 10 kepala                Singabrata, serta rakyat dari marga ratu
             keluarga. Sementara itu, tingkat di atasnya       dan dantaran. Upaya diplomasi tersebut
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96