Page 183 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 183
SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA 172
memadai. yang sama beliau dinaikkan pangkatnya
Pada tahun 1947, saat Supadio menjadi Acting Mayor Udara. Tidak
menjadi siswa di Sekolah Teknik sampai satu tahun pangkatnya dinaikan
Menengah (STM) Surabaya, terjadi Agresi menjadi Mayor Udara. Sukses menjabat
Militer Belanda yang pertama. Akibatnya komandan di lembaga pendidikan pada
pendidikan Supadio terganggu, namun tahun 1963, ia mendapat promosi jabatan
hal ini bukan menjadi hambatan baginya. sebagai Komandan Skadron Udara 17/VIP
Supadio memilih masuk sekolah STM yang melayani penerbangan para pejabat
karena menurutnya dengan sekolah STM militer maupun negara dalam kedinasan.
akan mudah baginya untuk mendapatkan Diakhir masa jabatan sebagai sebagai
pekerjaan dan waktu pendidikannyapun komandan skadron udara, dinaikkan
tidak terlalu lama. Apalagi pada zaman pangkatnya menjadi Letkol Udara.
dulu kalau sudah menyelesaikan sekolah Tahun 1965 Supadio mendapat
yang mempunyai jurusan akan mendapat promosi jabatan sebagai Panglima
kemudahan di dalam mencari pekerjaan, Komando Regional Udara (Pangkorud)
jika dibandingkan dengan sekolah SMA II di Banjarmasin Kalimantan Selatan
yang belum memiliki keahlian yang dengan pangkat Komodor Udara
memadai. (setingkat Kolonel). Komando Regional
Pada tahun 1952 ia mengikuti Udara II meliputi wilayah hukumnya Pulau
pendidikan sekolah penerbang menjadi Kalimantan dan beberapa pulau kecil
Kadet Udara dengan pangkat P.U. II Pelajar seperti Biliton dan Natuna. Kedudukan
Perwira Penerbang Kalijati. Tanggal markasnya di PU Ulin, Banjarmasin,
10 Oktober 1953 ia menyelesaikan namun bertanggung jawab terhadap
pendidikannya dengan predikat wilayah udara seluruh Pulau Kalimantan.
memuaskan. Penugasan pertamanya Kolonel Supadio sebagai Pangkorud II,
sebagai Perwira Remaja di Skadron beserta stafnya membangun pangkalan-
Udara 1 yang merupakan skadron tertua pangkalan udara di Kalimantan. Salah
AURI yang berada di Pangkalan Udara satu pangkalan udara yang menjadi
Halim Perdanakusuma, dengan pangkat perhatian beliau yaitu PU Sungai Durian
Letnan Udara (LU) II. yang berada di Kalimantan Barat.
Pada tahun 1957, ia mendapat Pangkalan ini menjadi sangat penting
penugasan baru untuk menjabat sebagai selain dekat dengan pantai, juga lebih
perwira penerbang di Djawatan Angkutan strategis wilayah kekuasaannya karena
Udara Militer yang disingkat dengan berbatasan dengan negara Malaysia.
DAUM di Pangkalan Udara (PU) Husein Perhatian dan kepedulian beliau terhadap
Sastranegara Bandung dengan pangkat PU Sungai Durian khususnya dan wilayah
LU. I. Tahun 1960 pindah penugasan Kalimantan Barat pada umumnya,
sebagai Komandan Pendidikan 002 di PU mendapat simpatik dari masyarakat dan
Adisutjipto Yogyakarta dengan pangkat pemerintah daerah.
Kapten Udara. Masih dalam jabatan Kolonel Supadio sedang giatnya