Page 32 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 32
21 SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA
kesultanan yang setara dengan Belanda. Ia memadukan unsur pendidikan agama dan
seolah mengabaikan isi kontrak perjanjian nasionalisme serta memasukkan ilmu-
antara Kesultanan Siak dan Belanda ilmu pengetahuan umum dengan tenaga
yang menyatakan bahwa Kesultanan Siak pengajar yang didatangkan dari Padang
merupakan milik Kerajaan Belanda yang dan Mesir. Terobosan yang dilakukan oleh
dipinjamkan kepada Sultan Siak. Sultan Syarif Kasim II tersebut menunjukkan
pemikiran sang sultan yang menginginkan
Peran Sultan Syarif Kasim II dalam Arus adanya keseimbangan antara ilmu
Sejarah pengetahuan umum dan ilmu pengetahuan
Pada tahun 1915 Sultan Syarif agama. Sultan Syarif Kasim II berharap
Kasim II dinobatkan sebagai Sultan di rakyatnya akan menjadi pribadi-pribadi
Kesultanan Siak Sri Indrapura. Berbagai yang memahami dan menjalankan syariat
program pembangunan yang telah ia agama sekaligus tidak tertinggal di bidang
canangkan kini mulai diwujudkannya, ilmu pengetahuan umum. Tidak hanya
terutama pembangunan dalam fasilitas pendidikan, Sultan Syarif Kasim II
meningkatkan sumber daya manusia. Hal juga menyediakan perahu penyeberangan
ini ia maksudkan agar kualitas sumber daya sungai gratis bagi para siswa yang menuju
manusia di Kesultanan Siak Sri Indrapura dan pulang dari sekolah. Bagi para siswa
tidak tertinggal dengan kualitas sumber yang berbakat, Sultan Syarif Kasim II
daya manusia Belanda. Upaya untuk memberikan beasiswa untuk melanjutkan
meningkatkan sumber daya manusia di pendidikan di luar wilayah Kesultanan Siak
Siak juga sedikit banyak dipengaruhi oleh Sri Indrapura, seperti Medan, Padang, dan
dinamika pergerakan nasional saat itu yang Batavia.
dirintis oleh tokoh-tokoh pergerakan yang Seiring dengan pendirian institusi
umumnya telah ditempa dalam institusi- pendidikan, secara diam-diam Sultan Syarif
insitusi pendidikan di Jawa. Sultan Syarif Kasim II terus melakukan perlawanan
Kasim II menginginkan agar seluruh melawan pemerintah kolonial Belanda.
lapisan masyarakat di kesultanannya dapat Salah satu bentuk perlawanan diam-diam
mengenyam pendidikan yang baik. Sekolah tersebut adalah memberikan dukungan
dasar yang ia inginkan juga bertujuan kepada pemberontakan Si Koyan pada
untuk mengimbangi Hollandsch Inlandsche 1931. Pemberontakan ini dilakukan oleh
School (HIS) milik pemerintah kolonial mereka yang tidak sudi melakukan kerja
Belanda yang hanya menerima siswa dari paksa atau rodi di wilayah Sungai Pareban,
kalangan tertentu. Selat Akar, dan Merbau. Dukungan Sultan
Untuk mewujudkan cita-cita Syarif Kasim II terhadap para pemberontak
mencerdaskan rakyat Kesultanan Siak Sri dianggap pihak Belanda sebagai sikap
Indrapura, Sultan Syarif Kasim II mendirikan pribadi sultan. Untuk menumpas kaum
sekolah dasar pertama di Riau pada 1917 pemberontak, pihak Belanda membakar
dengan nama Madrasah Taufiqiyah Al rumah-rumah penduduk dan mendatangkan
Hasyimiah. Kurikulum sekolah dasar tersebut pasukan bantuan yang dipimpin oleh Letnan