Page 34 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 34

23                                                                              SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA



             Indonesia pada 17 Agustus 1945, Sultan            Akibat  ancaman  tersebut,  Sultan  Syarif
             Syarif Kasim II mengirimkan kawat kepada          Kasim II terpaksa mengungsi ke Aceh dan

             Presiden Soekarno. Kawat yang bertanggal          menyerahkan istana Kesultanan Siak Sri
             28    November      1945    tersebut    berisi    Indrapura berikut hampir semua kekayaan
             pernyataan bahwa Kesultanan Siak Sri              kesultanan, termasuk mahkota sultan
             Indrapura berdiri teguh di belakang Republik      kepada pemerintah Republik Indonesia.

             Indonesia. Dengan kata lain, Kesultanan                   Dalam pengungsian, Sultan Syarif
             Siak Sri Indrapura yang mencakup wilayah          Kasim II terus berjuang dalam rangka
             pesisir   timur   Sumatra,     Semenanjung        mempertahankan         kemerdekaan.        Ia
             Malaka, dan di daratan hingga ke Deli             bergabung dengan para pejuang di Aceh

             Serdang     bergabung      dengan     negara      dan diangkat sebagai penasihat pemerintah
             Republik Indonesia. Kawat yang dikirimkan         Keresidenan Aceh. Sultan Syarif Kasim
             Sultan Syarif Kasim II juga berisi pernyataan     II terus menyuarakan dukungan terhadap
             sang sultan untuk mendonasikan hartanya           Republik Indonesia sekaligus membujuk

             sebesar  13 juta  gulden  untuk membantu          para sultan di wilayah Sumatra untuk
             pemerintah republik yang belum lama               berpihak dan mendukung pemerintah
             berdiri tersebut.                                 Republik     Indonesia      yang      tengah
                   Selain itu, meskipun tidak melakukan        menghadapi kedatangan pasukan Sekutu

             perlawanan secara langsung terhadap               dan Belanda.
             Belanda, Sultan Syarif Kasim II ikut                      Ketika terjadi Revolusi Sosial di
             memprakarsai       pembentukan       Tentara      Sumatra Timur pada 1946, Sultan Syarif
             Keamanan Rakyat dan Barisan Pemuda                Kasim II berkunjung ke Medan dan Aceh

             Republik serta Komite Nasional Indonesia          untuk memasok bahan makanan bagi
             di Siak Sri Indrapura. Pembentukan                para laskar. Selama berada di Aceh ia
             badan-badan perjuangan tersebut disertai          juga senantiasa  mengimbau agar  rakyat
             dengan rapat umum yang diselenggarakan            tetap setia kepada pemerintah Republik

             di lapangan istana Kesultanan Siak Sri            Indonesia melalui siaran radio. Hingga
             Indrapura yang diiringi dengan pengibaran         menjelang akhir periode Revolusi Fisik atau
             bendera merah putih. Bersama dengan               tepatnya pada tanggal 30 Oktober 1949,
             segenap tokoh dan rakyat Siak, Sultan             Sultan Syarif Kasim II menyerahkan kembali

             Syarif Kasim II mengucapkan ikrar setia           30 persen kekayaannya berupa emas
             untuk    mempertahankan        kemerdekaan        kepada pemerintah Republik Indonesia.
             Republik Indonesia hingga akhir hayat.            Emas tersebut diserahkan langsung oleh
                     Keputusan Sultan Syarif Kasim             sang sultan kepada Presiden Soekarno di

             II untuk membantu Republik Indonesia              Yogyakarta.
             dengan sepenuh  hati membuat  berang                    Perjuangan Sultan Syarif Kasim II ikut
             pihak Belanda. Pasukan NICA yang datang           mengantarkan bangsa Indonesia dalam
             kembali ke Indonesia dengan membonceng            mempertahankan kemerdekaan setelah

             tentara Sekutu kemudian memberikan                mengarungi periode Revolusi Fisik. Sultan
             ancaman kepada Sultan Syarif Kasim II.            Syarif Kasim II sempat menetap di Jakarta.
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39