Page 39 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 39
SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA 28
Internasional Sultan Mahmud Badaruddin Hang Nadim mulai membuka penerbangan
II, Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, internasional antarnegara menuju Bandar
Bandar Udara Internasional Minangkabau, Udara Internasional Senai di Johor, Malaysia
dan Bandar Udara Internasional Husein dan Bandar Udara Internasional Changi di
Sastranegara. Sementara itu, rute Singapura. Pembukaan jalur baru tersebut
penerbangan international, antara lain, berdampak pada meningkatnya jumlah
dilakukan dari dan ke Singapura serta penumpang domestik dan internasional yang
Malaysia. berangkat dan tiba melalui bandar udara
Pembangunan Bandar Udara ini. Di samping itu, volume perdagangan di
Hang Nadim dilakukan untuk efektivitas Pulau Batam juga mengalami peningkatan
transportasi di kawasan Kepulauan Riau, yang cukup pesat. Fenomena ini ditanggapi
Singapura, dan Malaysia. Sebelumnya, oleh pemerintah dengan mewujudkan
masyarakat menggunakan transportasi laut peningkatan status Bandar Udara Hang
untuk bepergian ke pulau-pulau tersebut. Nadim menjadi bandar udara international,
Kapal-kapal feri yang melayani sejumlah rute yang direalisasikan pada 3 Januari 1995.
penyeberangan lambat laun dianggap tidak Presiden Soeharto meresmikan status baru
lagi efektif mengingat perkembangan bisnis bandar udara ini menjadi Bandar Udara
dan perdagangan yang kian meningkat. Internasional Hang Nadim. Peresmian
Waktu tempuh menjadi lebih efisien jika tersebut diiringi dengan pendaratan 12
menggunakan moda transportasi udara pesawat milik maskapai penerbangan
untuk sarana perhubungan antarpulau dan Malaysia Airlines dan 12 pesawat milik
antarnegara serumpun, seperti Malaysia maskapai penerbangan Singapore Airlines.
dan Singapura. Nama Hang Nadim disematkan
ada 5 Januari 1990 Bandar Udara sebagai nama Bandar International karena
Ilustrasi Suasana di Pelabuhan Malaka yang Menjadi Pusat Perniagaan Terbesar di Asia.
Sumber : Buku Indonesia dalam Arus Sejarah