Page 43 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 43
SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA 32
tidak cukup subur untuk ditanami. Malaka Kesultanan Melayu Johor tengah berperang
merupakan sebuah pelabuhan yang relatif menghadapi Portugis di Malaka.
kecil pada saat itu kendati banyak didatangi Berbagai manuver politik juga merjadi
oleh para pedagang dari berbagai wilayah di di dalam pemerintahan kesultanan turut
nusantara. Seiring dengan diberlakukannya memengaruhi perjuangan Hang Nadim.
monopoli perdagangan oleh Portugis, Dengan kondisi seperti ini Hang Nadim
banyak pedagang yang semula mengunjungi menghadapi dua pertempuran sekaligus,
Pelabuhan Malaka beralih untuk beraktivitas yaitu melawan pasukan Portugis dan
di Pelabuhan Banten dan Aceh. manuver politik para pengkhianat dalam
Kendati gagal menghalau Portugis dari kesultanan. Para pengkhianat beberapa kali
Pelabuhan Malaka, Laksamana Hang Nadim membocorkan rencana serangan pasukan
berhasil menjaga kedaulatan Kesultanan Kesultanan Melayu Johor kepada pihak
Melayu Johor di luar Pelabuhan Malaka. Portugis. Mereka diberi imbalan oleh pihak
Hang Nadim dapat melihat dan membaca Portugis dengan nilai yang sesungguhnya
arah pergerakan armada Portugis. Ia tidak sebanding dengan pengkhianatan
bahkan mampu memaksa armada Portugis yang mereka lakukan.
untuk tidak bertahan lama di perairan Johor Setelah Sultan Mahmud Syah wafat
dan Pulau Bintan. Kedua kawasan tersebut pada 1528, Laksamana Hang Nadim
merupakan basis pertahanan pasukan berkhidmat kepada Putra Sultan Mahmud
Kesultanan Melayu Johor. Syah, yakni Raja Ali yang bergelar Sultan
Kondisi ini membuat armada Portugis Alauddin Riayat Syah II hingga tahun 1564.
tidak mampu meluaskan wilayahnya di Pengabdian Hang Nadim terus berlanjut
Kepulauan Riau dan hanya mampu bertahan dengan mengabdikan diri di Kesultanan
di Kota Malaka. Pertimbangan Portugis Melayu Johor, antara lain, pada Sultan
yang mengira bahwa dengan menguasai Muzaffar Syah II hingga tahun 1570, Sultan
Pelabuhan Malaka mereka akan dapat Abdul Jalil Syah I, dan terakhir Sultan Ali
dengan mudah menguasai keseluruhan Jalla hingga tahun 1597.
Tanah Melayu ternyata meleset. Bahkan, Hang Nadim wafat di Desa Busung
untuk dapat bertahan di Kota Malaka saja yang terletak di bagian utara Pulau Bintan
mereka harus bersusah payah menahan karena usiannya yang telah lanjut. Jasa-
berbagai serangan dari berbagai pihak yang jasanya yang sangat besar dalam mengusir
tidak menginginkan kehadiran dan monopoli Portugis dari Kota Malaka tetap dikenang
Portugis di pelabuhan tersebut. dan dijadikan teladan serta semangat bagi
Kegagalan merebut kembali Kota generasi muda tidak hanya di Indonesia tetapi
Malaka sedikit banyak dipengaruhi oleh juga di Malaysia. Berkat perjuangannya pula
adanya sejumlah pengkhianatan, terutama Portugis yang berusaha untuk meluaskan
yang dilakukan sejumlah orang Melayu yang pengaruh dan hegemoninya di Selat Malaka
memiliki dendam terhadap pihak kesultanan. dan Kepulauan Riau berhasil digagalkan.
Mereka mengambil kesempatan untuk
memukul pihak kesultanan dalam situasi