Page 42 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 42
31 SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA
Hang Nadim tersebut tidak berhasil. Benteng berukuran besar.
pertahanan Portugis yang dilengkapi dengan Kapal-kapal Melayu juga memiliki
meriam masih terlalu kokoh untuk ditembus. lantai kapal yang lebih tinggi sehingga
Meskipun menemui kegagalan, ia tetap mampu berlayar di atas sungai yang dangkal
berupaya untuk merebut kembali Pelabuhan sekalipun. Di sisi lain, Portugis yang berhasil
Malaka. Laksamanan Hang Nadim berkali- menduduki Pelabuhan Malaka merampas
kali menyerang kapal-kapal Portugis yang meriam-meriam milik Kesultanan Malaka.
melintas perairan Johor, Singapura, dan Kondisi ini membuat angkatan perang
Bintan. Hang Nadim memimpin berbagai Melayu tidak lagi mampu bersaing dengan
serangan di laut tersebut sehingga namanya artileri yang dimiliki pasukan Portugis.
menjadi semakin dikenal oleh masyarakat Meriam kecil yang dimiliki oleh pasukan
Melayu. Melayu tidak mampu menembus dinding
Baik pasukan Portugis maupun kapal Galleon. Sebaliknya, meriam besar
pasukan Kesultanan Melayu Johor memiliki yang dimiliki pasukan Portugis mampu
keunggulan satu sama lain. Secara umum menembak sasaran yang lebih jauh daripada
kapal-kapal Melayu memiliki ukuran yang meriam kecil yang dimiliki pasukan Melayu.
lebih kecil sehingga dapat dikendalikan Faktor lain yang membuat Portugis
dengan ketiadaan angin. Tanpa angin yang harus bersiap dengan tekanan yang
bertiup untuk mengembangkan layar, kapal- dilancarkan oleh pasukan Kesultanan
kapal Melayu dapat mengandalkan tenaga Melayu Johor adalah blokade laut yang
manusia untuk mendayung. Ukuran kapal sewaktu-waktu dilakukan oleh pihak lawan.
yang lebih kecil juga membuat manuver Fenomena ini nampak pada upaya Portugis
kapal-kapal Melayu relatif lebih cepat jika yang mendatangkan pasokan makanan
dibandingkan kapal-kapal Portugis yang dari wilayah lain karena tanah Malaka
Ilustrasi Peperangan Melawan Portugis oleh Rakyat Melayu.
Sumber : Buku Indonesia dalam Arus Sejarah