Page 40 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 40
29 SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA
ketokohan Hang Nadiem, salah seorang menghukum Dang Wangi akibat perbuatan
pejuang Melayu Johor-Riau yang melakukan suaminya.
perlawanan terhadap kolonialisme Portugis. Dalam benak Hang Tuah, Singapura
Kejatuhan Malaka pada tahun 1511 ke atau Pulau Besar merupakan tempat yang
tangan pasukan Portugis yang dipimpin tepat bagi Dang Wangi mengingat penduduk
oleh Alfonso Albuquerque membangkitkan di pulau tersebut merupakan keturunan
perlawanan Kesultanan Melayu Johor-Riau. Sayyid Thanaudin, yang diyakini sebagai
Hang Nadim termasuk salah seorang yang orang yang membuka Pulau Besar sebagai
memimpin perlawanan itu. permukiman pada 1420 M. Tidak hanya itu,
Sayyid Thanaudin juga menjadikan pulau
Kiprah Hang Nadim dalam Perjuangan tersebut sebagai pusat tasawuf. Pada 1495
Dari sumber-sumber Melayu diperoleh satu rombongan ulama yang dipimpin oleh
keterangan bahwa Hang Nadim adalah Maulana Ishaq dan Sayyid Ismail tiba di Pulau
putra Hang Jebat dan Dang Wangi binti Besar dengan tujuan untuk menyemarakan
Sayyid Thanaudin. Hang Jebat adalah syiar Islam di pulau tersebut.
salah satu dari rekan seperjuangan Hang Sebagai bentuk keprihatinan dan
Tuah, yang terpaksa menghabisi nyawanya, kesetiakawanannya, ketika Hang Nadim
atas perintah Sultan Mahmud Syah, dilahirkan, Hang Tuah kemudian mengangkat
karena kesalahan yang dilakukannya. Hang Nadim menjadi anak angkatnya. Hang
Setelah membunuh Hang Jebat, Hang Tuah mendidik dan merawat Hang Nadim
Tuah kemudian meminta Dang Wangi yang sebagaimana ia merawat dua orang putra
tengah hamil untuk bersembunyi di Pulau kandungnya, yakni Tun Biajid dan Tun Guna.
Besar atau Tumasik karena ia risau jika Ketiganya ditempa dengan pendidikan ilmu
kemudian Sultan Mahmud Syah juga akan agama Islam dan bela diri silat di pondok
Ilustrasi Suasana Penyerangan Portugis ke Malaka.
Sumber : Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia