Page 47 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 47
SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA 36
Celak atau Yang Dipertuan Muda II yang barang-barang dari kapal Inggris tersebut.
meninggal dunia pada 1745. Sesuai dengan perjanjian bagi hasil antara
Raja Haji diangkat menjadi Yang VOC dan Kesultanan Melayu Riau, Raja
Dipertuan Muda IV pada tahun 1777 dan sejak Haji kemudian mengirimkan semua hasil
itu Kesultanan Melayu Riau berkembang pampasan dari kapal Inggris kepada pihak
pesat di berbagai sektor, terutama ekonomi, VOC di Malaka. Hal tersebut dilakukan
sosial, pertahanan, budaya, dan spiritual. oleh Raja Haji karena ia ingin mengetahui
Di awal kedudukannya sebagai Yang apakah VOC akan berlaku jujur dalam
Dipertuan Muda, Raja Haji mengadakan membagi dua hasil pampasan tersebut
perjanjian dengan VOC. Di sisi lain, VOC dengan pihak Kesultanan Melayu Riau.
sendiri merasa selalu terancam dengan Akan tetapi, setelah lama menunggu
kepiawaian Raja Haji dalam berpolitik. kabar dari pihak VOC, Raja Haji tidak
Mereka khawatir jika sewaktu-waktu Raja kunjung memperoleh balasan. Sikap VOC
Haji menyerang kedudukan mereka di yang tidak menghormati dan patuh pada
Malaka. Hal itulah yang membuat VOC kesepakatan yang telah membuat Raja
menyodorkan perjanjian perdamaian yang Haji menghentikan perjanjian kerja sama
diterima oleh Raja Haji karena merupakan dengan VOC.
bagian dari siasat VOC agar kedudukan dan Ia juga menyadari akan konsekuensi
kepentingan mereka di Selat Malaka tetap penghentian kerja sama tersebut.
terjaga. Perjanjian yang dibuat pada 1780 Kemarahan Raja Haji ditunjukkan dengan
tersebut terdiri atas 12 pasal mengenai merobek-robek surat perjanjian dengan
persahabatan dan keamanan bersama pihak VOC. Untuk mengantisipasi hal-hal
antara Kesultanan Melayu Riau dan VOC. yang terjadi akibat pembatalan sepihak
Selain masalah persahabatan dan tersebut, Raja Haji dengan segera
keamanan, salah satu isi perjanjian tersebut memerintahkan untuk mendirikan benteng
adalah pembagian hasil penyitaan kapal pertahanan dan menambah armada kapal
asing antara VOC dan Kesultanan Melayu perang serta menambah perlengakapan
Riau. Namun, perjanjian tersebut dilanggar persenjataan berikut gudang mesiu.
VOC karena saat sebuah kapal Inggris Ia memerintahkan pasukannya untuk
yang memuat candu disita oleh VOC pada mempersiapkan berbagai perlengkapan
1782. Hasil penyitaan tersebut tidak dibagi perang dan membuat kubu pertahanan,
dua dengan pihak Kesultanan Melayu terutama di Teluk Keriting dan di Pulau
Riau. Protes Raja Haji tidak ditanggapi Penyengat. Setiap kubu pertahanan
oleh pihak Belanda dan hal tersebut kelak dipimpin oleh seorang panglima yang
menjadi sebab peperangan antara VOC andal, di antaranya adalah Encik Sumpok,
dan Kesultanan Melayu Riau. sementara sejumlah kubu pertahanan yang
Sumber lain menjelaskan bahwa didirikan di Pulau Penyengat dipimpin oleh
ketika Kapal Inggris memasuki kawasan encik-encik yang merupakan orang Siantan.
Pulau Penyengat, kapal dari Kesultanan Prediksi dan firasat Raja Haji menjadi
Melayu Riau menghentikan dan mengambil kenyataan. Tidak lama setelah Raja Haji