Page 46 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 46

35                                                                              SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA





































                             Kantor dan pusat pengendali Udara Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah.
                                                 Sumber : Angkasa Pura II

             Riau.  Namun, kekalahan Jepang pada               itu dimiliki oleh Angkatan Laut menjadi
             Perang  Pasifik  membuat  upaya  tersebut         bandar udara internasional. Penggunaan
             urung dilaksanakan.                               Bandar Udara Kijang sebagai bandar udara
                   Pengelolaan Lapangan Terbang Kijang         umum dimulai pada tanggal 21 September

             kemudian dilakukan Detasemen Angkatan             2007 seiring dengan mendaratnya pesawat
             Udara Tanjung Pinang berdasarkan  pada            milik perusahaan Merpati jenis Fokker 100.
             Surat Keputusan Kasau No. 179 Tanggal             Pada tahun 2007-2008 Pemerintah Provinsi
             16 Juli 1958. Namun, seiring dengan               Kepulauan Riau dan Pemerintah Kota

             dilakukannya pemekaran wilayah Provinsi           Tanjung Pinang melakukan pemotongan
             Riau dan mengacu pada Undang-Undang               bukit dengan anggaran APBD untuk
             No. 25 Tahun 2002, Provinsi Kepulauan             memperluas dan memperpanjang landasan
             Riau dinyatakan berdiri dengan ibu kota           pacu. Pemerintah selanjutnya menunjuk

             Tanjung Pinang di Pulau Bintan.                   PT Angkasa Pura II sebagai pengelola
                   Berkembangnya berbagai potensi              bandar udara untuk membangun terminal
             daerah di Provinsi Kepulauan Riau membuat         penumpang. Pada Bulan April 2008 bandar
             mobilitas penduduk yang kian berkembang           udara ini resmi berganti nama menjadi

             menuntut moda transportasi udara yang             Bandar Udara Internasional Raja Haji Fi
             lebih  efisien  dan  cepat  jika  dibandingkan    Sabilillah.
             dengan moda angkutan laut dan darat.
             Selain Bandar udara Hang Nadim yang               Perjuangan Raja Haji Fi Sabilillah

             terletak di Pulau Batam, Pemerintah Provinsi      Melawan Kolonialisme
             Kepuauan Riau dan TNI AL sepakat untuk                 Raja Haji Fi Sabilillah dilahirkan
             menjadikan Bandar udara Kijang yang saat          pada tahun 1727. Ia adalah putra Daeng
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51