Page 110 - Perdana Menteri RI Final
P. 110

MOHAMMAD HATTA:                                                                                                                       berbasiskan informasi, data, atau pendapat yang   Kemampuan Hatta dalam memformulasikan ide

                                                                                                                                                  didapatnya dari karya-karya akademis.          tidak hanya tercermin dalam tulisan-tulisannya
            Mendayung Republik di Tengah                                                                                                          Eksploitasi  kolonial   yang     disadarinya   tetapi juga rekam jejak kemampuannya

                                                                                                                                                                                                 mengorganisasikan partai atau organ. Hatta
                                                                                                                                                  mendorongnya untuk belajar ekonomi, suatu
            Krisis                                                                                                                                ilmu yang jarang diambil oleh aktivis pergerakan   memang  bukan  sosok  seperti  Sukarno  yang
                                                                                                                                                                                                 bisa dalam singkat membangun partai memiliki
                                                                                                                                                  di masa itu yang umumnya mengambil sekolah
                                                                                                                                                  birokrasi, hukum, dan kedokteran. Melalui      beribu-ribu pengikut. Ia bukanlah penggalang
                                                                                                                                                                                                 massa seperti Sukarno, bahkan mengkritik cara
                                                                                                                                                  ekonomi Hatta menajamkan pikiran-pikirannya
                                                                                                                                                                                                 itu. Hatta menekankan pendidikan politik yang
                                                                                                                                                  untuk menelanjangi ketidakadilan yang terjadi
                                                                                                                                                                                                 terstruktur dan sistematis dengan cara mendidik
                                                                                                                                                  di tanah airnya. Kesadaran kebangsaannya yang
                                                                                                                                                                                                 secara ketat kader partai melalui bacaan dan surat
                                                                                                                                                  tumbuh sejak muda dipengaruhi oleh bacaannya
                          “Hanya ada satu negeri yang pantas              Di  masa pergerakan,  Hatta  adalah  tokoh                                                                             kabar partai. Melalui cara ini, Hatta memang
                                                                                                                                                  dan pertemuannya dengan tokoh-tokoh nasionalis
                          menjadi negeriku, ia tumbuh dengan              utama dalam narasi perlawanan antikolonial                                                                             tidak berhasil membangun pengikut partai yang
                                                                                                                                                  awal Indonesia, di antaranya Agus Salim, Abdul
                                                                          Indonesia. Ia merupakan satu tipe pemimpin                                                                             besar tetapi jaringan politik kecil yang efektif,
                          perbuatan, dan perbuatan itu adalah
                                                                                                                                                  Muis, dan Nazir Pamuntjak. Ketika bersekolah
                                                                          pergerakan yang langka, menggabungkan                                                                                  ideologis, dan dapat bekerja sebagai pemimpin
                          perbuatanku”
                                                                          kecerdasan  dan  ketekunan  intelektual  di                             di Belanda, sama seperti pemuda tercerahkan    ketika situasi darurat terjadi. Para pengikutnya
                          Moh. Hatta                                      atas rata-rata aktivis nasionalis di masa itu                           yang lain, Hatta memutuskan terlibat dalam     paling besar memang dibentuk dari pembacaan
                                                                                                                                                  Perhimpunan  Indonesia  dan  bahkan  berada
                                                                          dan juga memiliki karakter yang teguh dan                                                                              terhadap analisis-analisis dan mengikuti sepak
                           PENGANTAR                                      konsisten mempertahankan prinsip-prinsip                                sebagai salah satu orang di balik layar yang   terjangnya daripada hadir  dalam pidato-

                                                                                                                                                  mengubah organisasi ini menjadi lebih radikal
                                                                          ideal. Mungkin  karena  itu,  hidupnya sangat                                                                          pidatonya yang kaku dengan gaya akademik
                           Mohammad Hatta adalah salah satu tokoh
                                                                          lurus, kurang berwarna, tidak seperti elite-elite                       dalam memperjuangkan kemerdekaan dan           yang membosankan.
                           penting yang merumuskan gagasan kebangsaan,
                                                                          Indonesia lainnya yang memiliki latar belakang                          memformulasikan gagasan kebangsaan yang
                           demokrasi, dan ekonomi kerakyatan Indonesia
                                                                          dan peran politik yang serupa dengan Hatta. Di                          inklusif. Salah satu kontribusi besar Hatta    Dua hal yang akan selalu diingat dari Hatta adalah
                           serta negarawan yang berkontribusi besar dalam
                                                                          dalam dirinya mengalir dua pandangan hidup                              dalam PI yang berimbas besar bagi perjuangan   peran besarnya sebagai penggagas Indonesia
                           mengemudikan Republik di fase awal pendirian
                                                                          dunia yang saling mengisi, yang satu Hatta                              kemerdekaan Indonesia adalah merubah orientasi   yang ujungnya ditandai dengan aklamasinya
                           dan pertumbuhannya. Sosoknya menjadi besar
                                                                          yang agamis karena latar belakang didikan                               pergerakan organisasi  ini tidak  hanya  fokus   sebagai  orang  yang    memproklamasikan
                           dan sulit dicari bandingannya hari ini karena                                                                          dalam membangun kesatuan di dalam negeri       kemerdekaan bersama Sukarno dan kedua,
                                                                          keluarganya  yang berasal dari keluarga ulama
                           ia menghabiskan seluruh hidupnya untuk
                                                                          terpandang, yang lain Hatta yang asketik                                tetapi juga meluaskan kerjasama internasional   orang yang mempertahankan kemerdekaan
                           memikirkan dan mengabdikan jiwa raganya
                                                                          revolusioner karena dibentuk oleh pengaruh                              dengan organisasi-organisasi antikolonial di   Indonesia melalui Konferensi Meja Bundar.
                           untuk bangsanya. Dari masa muda hingga
                                                                          pemikiran-pemikiran  nasionalis,  sosialis,  dan                        Eropa. Melalui upayanya itu, gaung perjuangan   Namun, apakah orang mengingat bahwa posisi
                           akhir hayatnya, Hatta terus memperjuangkan
                                                                          Marxis. Ia membaca teks-teks keagamaan,                                 kemerdekaan Indonesia lebih luas tersebar secara   Hatta di dalam memimpin KMB terkait dengan
                           kemerdekaan, kedaulatan, dan keadilan. Dalam   tentang Islam dan ajarannya, sekaligus di saat                          internasional. Hatta membangun relasi dengan   posisinya sebagai pemimpin eksekutif Perdana

                           perjuangannya tersebut hasilnya tidak selamanya   yang  sama  juga  membaca  teks-teks  ekonomi,                       tokoh-tokoh antikolonial dan antiimperialisme   Menteri Indonesia, di samping memang secara
                           selalu berhasil; terkadang pemikirannya diadopsi   politik, filsafat, dan sejarah. Pengetahuannya                      penting  dan  oleh  karena  itu  namanya  berjejer   kemampuan Hatta adalah diplomat Indonesia
                           dalam politik ketatanegaraan dan kebijakan-    yang luas begitu memukau tidak hanya bagi                               dengan tokoh-tokoh pembebas dunia. Akibat      yang paling diakui reputasinya. Sebagai Perdana
                           kebijakan publik, terkadang ia harus rela frustasi   masyarakat Indonesia, tapi juga diakui oleh                       aktivitasnya ini, maka pemerintah kolonial     Menteri, Hatta mengemban tugas yang sulit
                           dan kecewa melihat negerinya melenceng dari    rekan-rekan aktivisme politiknya. Hatta selalu                          mencapnya sebagai tokoh yang berbahaya bagi    mengemudikan setir Republik agar tidak karam
                           tujuan awal berdirinya.                        menuliskan argumen dalam tulisan-tulisannya                             masa depan tanah jajahan.                      di tengah krisis. Hatta dijepit situasi yang tidak





                           98    PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959                                                                                                                  PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959  99
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115