Page 112 - Perdana Menteri RI Final
P. 112

7
                           menyenangkan ketika menerima kursi dari Amir:   kehendak terbanyak mengupayakan negara                                 angkutan, dan kontrak pos dengan pemerintah.    Hatta untuk tinggal jauh dari keluarganya
                           Indonesia hanya menjadi bagian dari Negara     kesatuan adalah jalan terbaik bagi Indonesia.                           Kakek Hatta dari pihak ibu yang bernama Ilyas   dengan merantau ke Jakarta. Akhirnya, Hatta

                           Indonesia Serikat yang akan dibentuk dan                                                                               gelar Bagindo Marah, sering dipanggil oleh     melanjutkan pendidikan di MULO (Meer
                           dikepalai Ratu Belanda dan yang paling berat   TUMBUHNYA KESADARAN POLITIK                                             Hatta sebagai Pak Gaek, adalah pedagang besar.   Uitgebreid Lager Onderwijs), sekolah setingkat
                           adalah melaksanakan keabsahan garis van Mook.                                                                          Setelah kematian ayahnya, ibu Hatta menikah    SMP (Sekolah Menengah Pertama), masih di
                                                                          DI ANTARA DUA DUNIA
                           Hatta juga menghadapi krisis di internal militer                                                                       lagi dengan Haji Ning, seorang pedagang asal   kota  Padang.  Keputusan  untuk  bersekolah  di
                           akibat kebijakan Tentara Masyarakat dari Amir.                                                                         Palembang yang memiliki hubungan dagang erat   MULO, meskipun awalnya Hatta menentang,
                                                                          Mohammad Hatta dilahirkan di Bukittinggi,
                           Kebijakannya melakukan rasionalisasi untuk                                                                             dengan Ilyas Bagindo Marah.                    merupakan keputusan yang bijaksana karena
                                                                          pada tanggal 12 Agustus 1902. Di masa
                           mengatasi dampak dari berlebihnya personel                                                                                                                            “di  tahun-tahun  sekolahnya  di  MULO  adalah
                                                                          penjajahan Belanda, kota ini disebut oleh
                                                                                                                                                  Hatta kecil dididik dalam pelajaran Islam yang
                           militer pun tidak berakhir mulus dan berdampak                                                                                                                        masa-masa  di  mana  tumbuhnya  minat  dan
                                                                          penguasa sebagai Fort de Kock, meskipun rakyat
                                                                                                                                                  kuat oleh keluarga besar ayahnya. Ia bercerita
                           pada  krisis lain  yang muncul selanjutnya,                                               1                                                                           kebangkitan nasional” dalam diri Hatta. 11
                                                                          Agam selalu menyebutnya sebagai Bukittinggi.
                                                                                                                                                  bahwa sudah ada kesepakatan di antara kedua
                           termasuk di antaranya Peristiwa Madiun 1948.
                                                                          Ayah kandung Hatta bernama Haji Muhammad
                                                                                                                                                  orang tuanya bahwa setelah menyelesaikan
                           Tantangan pun seakan  tidak  habis,  di akhir                                                                                                                         PEMUDA DAN KESADARAN NASIONAL
                                                                          Djamil, seorang ulama yang mengajar di surau
                                                                                                                                                  sekolah rakyat selama lima tahun, Hatta akan
                           tahun 1948, Indonesia menerima serangan        sekaligus pedagang, meninggal dunia dalam
                                                                                                                                                  melanjutkan studinya ke sekolah agama di       Sejak kecil, Hatta telah bersentuhan dengan
                           militer kedua dari Belanda yang memaksa
                                                                          usia 30 tahun saat Hatta masih berumur
                                                                                                                                                  Mekkah dan setelah selesai akan melanjutkan    ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah
                           pemerintahan pusat di Yogyakarta vakum untuk   delapan bulan.  Ayahnya adalah keturunan
                                                                                        2
                                                                                                                                                                8
                                                                                                                                                  kuliah ke Kairo.  Namun, jalan hidupnya berkata   kolonial. Dalam memorinya, ia mengingat dengan
                           sementara karena para pemimpinnya, termasuk    ulama besar sebab surau ayah dari kakeknya di
                                                                                                                                                  lain. Ibu dan pamannya mendesak agar Hatta     jernih bagaimana seorang teman akrab kakeknya
                           Hatta, diasingkan.                             Batuhampar, dekat Payakumbuh, adalah salah
                                                                                                                                                  tidak jadi dibawa ke Mekkah dan malahan ia     dari  pihak  ibu,  bernama  Rais,  ditangkap  oleh
                                                                          satu pusat pendidikan Islam yang terkenal di
                           Tetapi, Hatta berhasil mendayung Indonesia                                                                             dipindahkan dari sekolah rakyat ke sekolah     pemerintah kolonial karena mengkritik perbuatan
                                                                          Minangkabau.  Batuhampar menarik perhatian
                                                                                       3
                           di tengah krisis dengan memimpin delegasi                                                                              dasar Belanda Europeesche Lagere School        tidak senonoh salah seorang pembesar kolonial
                                                                          orang-orang Siak (santri) dan bahkan dari
                                                                                                                                                                                                               12
                           Indonesia dalam KMB yang mengakhiri                                                                                    (ELS) di Bukittinggi kemudian dilanjutkan di   di Bukittinggi.  Kecaman dari Rais tersebut
                                                                          Semenanjung Malaya pada abad ke-19 dan awal
                                                                                                                                                                            9
                           konflik antara Indonesia dan Belanda.                                                                                  ELS Padang mulai kelas V.  Sekolah tersebut    kemudian ditanggapi dengan tuduhan fitnah dari
                                                                                                               4
                                                                          abad ke-20 untuk mendalami ilmu agama.  Surau
                           Di Den Haag, Hatta mewakili Indonesa                                                                                   hanya  sedikit  menerima  anak-anak  dari      pembesar kolonial itu dengan mengatakan bahwa
                                                                          Batuhampar menjadi salah satu pusat pendidikan
                           menerima pengakuan kedaulatan Republik                                                                                 Minangkabau, menandakan bagaimana status       Rais  terlibat  dalam  menyulut  Perang  Kamang,
                                                                          Islam berkat peran dari datuk (kakek) Hatta yang
                           Indonesia Serikat dari Ratu Belanda Juliana                                                                            sosial-ekonomi dari keluarga Hatta. Terhadap   pemberontakan yang dilakukan oleh penduduk
                                                                          bernama Syekh Abdurrahman, ulama besar yang
                           pada tanggal 27 Desember 1949. Yang tidak                                                                              pilihannya ini, keluarga dari pihak ibu Hatta,   Nagari Kamang melawan rencana pemerintah
                                                                                                             5
                                                                          terkenal dengan sebutan syekh nan tuo.  Sebagai
                                                                                                                                                                                                                                   13
                           kalah pentingnya adalah Hatta menutup                                                                                  yang merupakan kalangan pedagang, melihat      kolonial menerapkan belasting (pajak).  Namun,
                                                                          anak  lelaki seorang  ulama  dan  cucu  seorang
                           jabatan Perdana Menteri di masa RIS dengan                                                                             secara visioner bahwa pendidikan merupakan     kesadaran politiknya benar-benar tumbuh
                                                                          pemimpin Tarekat yang terkenal, menurut Mavis
                           memuluskan langkah Indonesia kembali                                                                                   suatu jalan yang dapat mengantarkan kepada     ditempa ketika Hatta bersekolah di MULO.
                                                                          Rose,  tidak  diragukan lagi  tertanam dalam
                           kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.                                                                             profesi baru, sekaligus sarana untuk mempelajari   Ketika bersekolah di MULO inilah, pada bulan
                                                                          diri Hatta pengaruh yang mendalam  untuk
                                                                                                                                                                      10
                           Meskipun Hatta lebih condong kepada                                                                                    teknik moneter Eropa.  Setelah menyelesaikan   Januari 1918, ia mengikuti kampanye siswa di
                                                                          memegang teguh tradisi keagamaan keluarga. 6
                           gagasan federasi, namun ia memilih diam dan                                                                            pendidikan di ELS Padang, Hatta dapat          Padang di mana seorang pelajar lulusan HBS
                           membiarkan bagaimana suara terbanyak dari      Karena sudah ditinggalkan ayahnya sejak kecil,                          melanjutkan studinya langsung ke Hogere Burger   Batavia asal Sumatera Barat, Nazir Pamuntjak,
                           publik dan pemimpin yang lain memilih model    Hatta dekat dengan ibunya yang bernama Siti                             School (HBS), sekolah setingkat SMA (Sekolah   memperkenalkan Jong Sumatranen Bond (JSB)
                           negara yang cocok. Hatta tidak menggunakan     Saleha. Keluarga besar ibunya berasal dari                              Menengah Atas) di Batavia, ibukota kolonial    kepada murid-murid sekolah menengah yang
                                                                                                                                                                                                              14
                           jabatan kekuasaan dan nama besarnya untuk      kalangan pedagang yang sukses, memiliki                                 Hindia Belanda. Namun, karena usianya yang     ada di Padang.  Nazir Pamuntjak sebagai utusan
                           memaksakan kehendaknya, ia percaya bahwa       banyak usaha dalam bidang ekspor kayu, bisnis                           terlampau muda, ibunya menolak permintaan      JSB pusat diminta untuk menjadi propagandis
                           100   PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959                                                                                                                  PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959  101
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117