Page 98 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 98

Thomas M. Mc Kenna, ‘Muslim Rulers      ini tidak lama berlanjut. Bahkan di                         hadapan mata dan telah pula dirasakan   ulama sebagai pemegang otoritas
            And Rebels’: Everyday Politics and Armed   Indonesia Pan-Islamisme yang sempat                      dalam keprihatinan intelektual.        agama dimasalahkan. Dengan
            Separatism in Southersn Philippines,    dipropagandakan Jerman di masa                              Karakteristik yang paling signifikan dari   begini maka legetimasi dari seluruh
            Manila: Anvil Publishing, 1998, berisi   Perang Dunia I—untuk memperkuat                            “gelombang” intelektual dan spiritual   struktur kekuasaan traditional pun
            Introduction: Extraordinary and Everyday   posisi sekutunya, Turki–-kecenderungan                   ini ialah penterjamahan pengalaman     dipertanyakan pula. Seruan “kembali
            Politics in the Muslim Philippines; The   ini tak lebih dari secercah kerlingan mata                dan observasi politik ke dalam renungan   ke Qur’an dan Hadits” (dengan ijtihad)
            Poklitics of Heritage; People and Territory in   yang segera terlupakan. Namun, yang                dan aktivitas keagamaan. Karena        bukan saja bisa berarti sebagai seruan
            Cotabato; Islamic Rule in Cotabato; European   secercah itu berhasil menumbuhkan                    itulah di samping melanjutkan proses   pembebasan dari himpitan tradisi,
            impositions and the Myth of Morohood;   mitos yang kuat tertancap dalam                             ortodoksi, yaitu “pemurnian” kehidupan   tetapi adalah pula suatu perumusan
            Amrica’s Moro; Postcolonial Transitions;   benak para perumus politik kolonial.                     keagamaan, maka dinamika dari          dari strategi baru untuk menghadapi
            Muslim Separatism and the Bangsamoro    Mitos yang diyakini sebagai kebenaran                       ideologisasi Islam, yaitu usaha untuk   dunia dan kebudayaan Barat yang telah
            Rebellion; Regarding the War from Campo   memang bisa juga mempunyai                                menjadikan Islam sebagai landasan      tampil dominan dan menyelesaikan
            Muslim; Unarmed Struggle; Muslim        kecenderungan untuk “membenarkan                            sistematis dari strategi sosial-politik,   keterbelakangan umat secara kreatif
            Nationalism after Marcos; Resistance and   ramalan” sehingga berbagai politik                       merupakan ciri yang menonjol dari      dan sesuai dengan al-Quran. Perdebatan
            Rule in Cotabato.                       Islam pun dirumuskan oleh pemerintah                        “gelombang” intelektual keislaman      internal antara para ulama, bahkan
                                                    kolonial. Tetapi dengan demikian                            ini. Dalam kaitan inilah pemahaman     kadang-kadang mewujudkan dirinya
                                                    kosmopolitanisme Islam yang ortodoks                        terhadap ajaran dan hukum Islam        dalam konflik sosial, tidak selamanya
            Gelombang IV: Ketika                    makin berhasil merumuskan identitas                         serta pengalaman kesejarahan umat      bisa terelakkan, tetapi penentangan
            Modernisme Islam Telah Datang           diri dan hasrat-hasrat normatif kaum                        menjadi fokus utama dalam perdebatan   pada dominasi politik dan kultural
                                                    muda dan kaum tua—yang satu “reformis-                      intelektual keagamaan. Inilah saatnya   Barat bukan lagi sekadar pantulan dari
            Di awal perkembangannya, wajah          modernis” dan yang lain “traditional”—                      ketika tuntutan dibukanya “pintu       keinginan akan kebebasan. Penentangan
            politik dari afinitas ini cenderung     telah terjadi.                                              ijtihad” diajukan dan kebekuaan        ini telah didasarkan atas pemahaman
            bercorak “pan-Islamis”, hasrat untuk                                                                sistem otoritas tradisional semakin    baru terhadap ajaran agama. Maka
            menciptakan kembali suatu komunitas     Terlepas dari segala claim nonpolitik                       dimasalahkan. Maka bisalah dimengerti   ideologisasi Islam pun terjadi seperti
            politik Islam yang bercorak global.     yang ingin ditekankan oleh para                             kalau berbagai perilaku dan masalah    dengan begitu saja. Hasrat transformatif
            Betapapun Turki Usmaniyah, yang         ulama reformis, “gelombang” keempat                         yang bersifat khilafiah digugat. Dengan   kehidupan keagamaan memang tidak
            sempat di abad ke-16 menggendor         yang mereka rintis sejak semula                             mengugat tradisi yang dianggap telah   pernah bisa sekaligus menyelesaikan
            pintu kota Vienna, sudah sejak abad     telah bercorak politik. Benih-benih                         membekukan pemikiran keagamaan,        keharusan berlanjutnya integrasi umat.
            ke-19 mendapat julukan”orang sakit      “gelombang” keempat tumbuh dalam                            maka sistem otoritas traditional pun
            Eropa”, namun kejatuhannya setelah      situasi kebangkrutan politik dunia                          menjadi problematik.                   Tumbuh dan bahkan mulai
            Perang Dunia I, terasa menyakitkan juga   Islam. Peristiwa ini bermula ketika                                                              berkembang di zaman kolonial,
            dikalangan ulama yang masih hidup       perbandingan antara “dunia Islam”,                          Tetapi dengan seruan “akal” dan        ketika masyarakat pluralistik telah
            dengan mitos kekalifahan. Di Nusantara   yang diyakini sebagai yang hak dengan                      “iman” sebagai dua hal yang tak bisa   muncul dan di saat kebudayaan-
            kecenderungan akan kerinduan kalifah    “dunia barat”, telah terhampar di                           dipisahkan, maka gugatan terhadap      cetak telah makin menyebar, maka



         86     Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik                                                                                           Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   87
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103