Page 33 - Final Sejarah Wilayah Perbatasan
P. 33

Potensi  ancaman ketiga  adalah terkait dengan status Natuna sebagai bagian dari
                            jalur pelayaran  internasional.  Menurut UNCTAD,  80% (volume) atau 70% (nilai)
                            total perdagangan dunia ditransportasikan melalui jalur laut. Dari angka tersebut,
                            sekitar sepertiganya melalui Laut China Selatan (CSIS, 2017). Tidak mengherankan
                            jika jalur Laut China Selatan yang menghubungkan Samudra Pasifik dan Samudra
                            Hindia menjadi rute perdagangan penting dunia, terutama untuk komoditas minyak
                            mentah yang mencapai 30% dari total perdagangan dunia (Safety 4Sea, 2018). Untuk
                            memfasilitasi hak-hak kapal asing melewati jalur tersebut, berdasarkan amanah Pasal
                            53 UNCLOS 1982, Indonesia telah menetapkan tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia
                            (ALKI). Natuna sendiri dilewati oleh ALKI I dan ALKI Cabang IA. ALKI adalah
                            untuk pelayaran dari Laut China Selatan yang melintasi Laut Natuna, Selat Karimata,
                            Laut Jawa dan Selat Sunda ke Samudra Hindia atau sebaliknya. Adapun ALKI Cabang
                            IA merupakan jalur untuk pelayaran dari Selat Singapura melintasi Laut Natuna, Selat
                            Karimata, Laut Jawa dan Selat Sunda ke Samudra Hindia atau sebaliknya, atau melintasi
                            Laut Natuna ke Laut Cina Selatan atau sebaliknya (PP No.37, 2002). Sayangnya, sering
                            terjadi pelanggaran terhadap penggunaan ALKI ini hingga memasuki wilayah laut
                            Indonesia di luar ALKI. Misalnya, pada 23 Juni 2009, 6 kapal Amerika Serikat yang
                            terdiri atas kapal induk USS Ronald Reagan, 2  kapal destroyer, 2 kapal frigate, dan
                            tanker minyak melintasi ALKI di perairan Natuna, tepatnya antara Pulau Laut dan
                            Pulau Subi tanpa izin dari Indonesia (Hakim, 2010: 12).

                            Potensi ancaman keempat adalah terkait dengan belum selesainya penetapan batas
                            ZEE antara Indonesia dan  Malaysia dan Vietnam di Laut Natuna Utara.



                            Tabel 6. Batas Wilayah Maritim Indonesia

                                                                   Status Penyelesaian
                                                      Batas Wilayah
                              Negara                    Kedaulatan       Batas Wilayah Yurisdiksi
                                                        Batas Laut     Batas Zona   Batas Landas
                                                         Teritorial  Ekonomi Ekslusif   Kontinen
              Indonesia – Malaysia di Laut China Selatan :
              •  Bagian Timur Semenanjung Malaysia   -              Belum          Selesai (1969)

              •  Bagian  Utara  Pantai  Serawak  (Perairan  Belum   Belum          Selesai (1969)
                 Tanjung Datu)
              Indonesia – Vietnam di Laut China Selatan   -         Belum          Selesai (2003)

                            Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan, 2011:66-68.









              16                                               Sejarah Wilayah Perbatasan  Kepulauan Natuna
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38