Page 61 - Atlas Sejarah Kebudayaan Islam
P. 61
Atlas Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia Teori Kedatangan Islam dan Pengislaman Nusantara
AGENCY DAN SALURAN pengislaman SALURAN PERKAWINAN
Para pedagang muslim memiliki
status sosial dan ekonomi yang
lebih baik daripada kebanyakan
pribumi sehingga penduduk
pribumi tertarik untuk menjadi
istri para saudagar. Sebelum
perkawinan dilakukan, mereka
diislamkan lebih dahulu. Setelah
mereka mempunyai keturunan,
lingkungan mereka makin luas,
muncul kampung Islam, daerah
Islam, dan bahkan kerajaan-
Islam.
Pelabuhan Gresik tahun 1930
Sumber: digitalcollections.universiteitleiden.nl
Pada tahap permulaan, saluran pengislaman
adalah perdagangan. Ramainya lalu lintas Saluran pengislaman melalui perdagangan
perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 M ini sangat menguntungkan karena para raja
membuat pedagang-pedagang muslim (Arab, dan bangsawan turut serta dalam kegiatan
Persia, dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik Jalur perkawinan lebih menguntungkan
perdagangan dari negeri-negeri bagian barat, kapal dan saham. apabila terjadi antara saudagar muslim
tenggara dan timur benua Asia. Mereka datang dengan anak bangsawan atau anak raja
untuk mencari komoditas lokal, terutama Penguasa-penguasa Jawa yang menjabat karena raja atau bangsawan itu kemudian
rempah, yang laku di pasar internasional. sebagai bupati-bupati Majapahit yang turut mempercepat proses pengislaman.
ditempatkan di pesisir utara Jawa banyak yang Demikian yang terjadi antara Raden Rahmat
masuk Islam, bukan hanya karena faktor politik atau Sunan Ngampel dan Nyai Manila;
dalam negeri yang sedang goyah, melainkan Sunan Gunung Djati dan Putri Kawunganten;
terutama karena faktor hubungan ekonomi Brawijaya dan Putri Campa yang menurunkan
dengan pedagang-pedagang muslim. Raden Patah (raja pertama Demak).
Pernikahan Sultan di Asahan
Sumber: digitalcollections.universiteitleiden.nl
50 51