Page 62 - Atlas Sejarah Kebudayaan Islam
P. 62

Atlas Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia                                                                               Teori Kedatangan Islam dan Pengislaman Nusantara






                 SALURAN TASAWUF                                                                                                      SALURAN PENDIDIKAN

















































                                                                                                                                                                                              Para murid yang sedang membaca Al-Quran di
                                                                                                                                                                                                       langgar (mejid kecil) di Pulau Jawa
                                                                                                                                                                                          Sumber: Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia
                                              Sekolah Agama dengan guru, murid, dan pembantunya di Lam Njong, Aceh.
                                                                        Sumber: Arsip Nasional Republik Indonesia.









          Penyebaran Islam melalui tasawuf membuat bentuk  tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung
          Islam  yang  diajarkan  kepada  penduduk  pribumi  persamaan dengan alam pikiran Indonesia pra-Islam itu                        pengislaman melalui pendidikan ini awalnya di   ke  kampung masing-masing untuk  berdakwah
          mempunyai  persamaan dengan alam pikiran mereka  adalah Hamzah Fansuri di Aceh, Syekh Lemah Abang,                              istana kerajaan dan kemudian dilakukan melalui   ke tempat tertentu mengajarkan Islam. Misalnya,
          yang sebelumnya menganut agama Hindu sehingga  dan Sunan Panggung di Jawa. Ajaran mistik seperti ini                            pesantren dan pondok yang diselenggarakan oleh   pesantren yang didirikan oleh Raden Rahmat di
          agama yang baru itu mudah dimengerti dan diterima. Hal  masih berkembang di abad ke-19 M, bahkan di abad ke-                    guru-guru agama, kiai-kiai, dan ulama-ulama.   Ampel Denta Surabaya dan Sunan Giri di Giri.
          itu juga diperkuat dengan watak sufisme yang akomodatif  20 M ini.                                                              Dari pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru   Keluaran Pesantren Giri banyak yang diundang
          dan  toleran  terhadap  budaya lokal.  Di antara  ahli-ahli                                                                     agama, dan kiai mendapat pendidikan  agama.   ke Maluku untuk mengajarkan agama Islam.
                                                                                                                                          Setelah selesai  dari pesantren, mereka pulang







                                                          52                                                                                                                         53
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67