Page 57 - Atlas Sejarah Kebudayaan Islam
P. 57
Atlas Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia Teori Kedatangan Islam dan Pengislaman Nusantara
pengislaman di wilayah Sukadana, Kabupaten MALUKU
Kayong Utara, Tanjungpura, Kalimantan.
Proses pengislaman di Maluku secara Datu Maulana berhasil mendekati istana dan menjalin hubungan
Di wilayah ini seperti dijelaskan oleh Hamka (1961), intens terjadi sekitar tahun 1460-an persahabatan dengan Kolano Marhum.
Islam tersebar setelah kedatangan seorang Syekh dan semakin menguat pada masa
Makkah, bernama Syekh Syamsuddin, yang membawa Dari Kolano Marhum, diseminasi ajaran Islam tersebar ke putra
hadiah bingkisan berupa kepingan Kitab Suci Al- Kolano Marhum, raja pertama yang mahkota di bawah bimbingan Datu Maulana Husen, Zainal
Qur’an dan sebuah cincin bermata akik Yamani. masuk Islam. Abidi, yang kemudian dinobatkan sebagai Raja Ternate dan
Karena didatangi Syekh dari Makkah dan memperoleh Islam dibawa oleh Datu Maulana diberi gelar sultan.
bingkisan hadiah kitab suci Al-Qur’an, Raja Sukadana Husen dari Minangkabau yang
pun merasa mendapat kehormatan besar dan mulai Salah satu prestasi terbesar Sultan Zainal Abidin adalah
tertarik untuk mempelajari Islam. Dengan bimbingan sudah lama belajar Islam di Gresik perubahan struktur pemerintahan Kerajaan Ternate setelah
Syekh Syamsuddin, Raja Sukadana, selanjutnya dan kemudian menyebarkan Islam di Islam sebagai agama resmi. Sejak saat itu Islam memperoleh
memeluk Islam yang kemudian diikuti oleh seluruh Maluku. kekuatan politik untuk menyebar ke wilayah Maluku.
rakyatnya. Sejak itu Baginda Raja memakai gelar
Islam, yaitu Sultan Muhammad Shafiudin hingga
wafatnya tahun 1677. Sejak itu tersebarlah Islam ke
seluruh pelosok Sukadana, Tangjungpura, Kalimantan.
Buya Hamka
46 47