Page 81 - Atlas Sejarah Kebudayaan Islam
P. 81

Atlas Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia   Pendirian Kerajaan Islam di Nusantara








                   KERAJAAN RIAU LINGGA








































                                       Istana Raja Ali Marhum Kantor di Pulau Penyengat, Riau. Sumber: Direktorat Sejarah

            Kesultanan Riau Lingga merupakan kerajaan Islam  Kesultanan Riau Lingga di Kepulauan Riau baru pada
            yang terbentuk sebagai akibat dari ditandatanganinya  abad ke-19 muncul sebagai pusat kegiatan intelektual
            Traktat London 1824 oleh pemerintah kolonial Inggris  dan kebudayaan Islam menggantikan Palembang
            dan  Belanda  yang  membagi  kesultanan  Johor  setelah  pusat  pemerintahan  dipindahkan  ke  Pulau
            Riau menjadi dua, yaitu Kesultanan Johor di bawah  Penyengat.  Kemunculan  Riau dalam  sejarah  Islam
            pengawasan Inggris dan Kesultanan Riau Lingga di  Nusantara  tidak terlepas  dari munculnya  dua tokoh
            seberangnya di bawah pengawasan Hindia Belanda.   sentral,  yaitu  Engku Haji Ahmad dan Raja Ali Haji.
                                                              Mereka adalah bangsawan Melayu keturunan Bugis.
            Adapun wilayah kekuasaan Kerajaan Melayu Riau  Mereka  juga  aktif  dalam  kegiatan  penulisan  kitab
            hingga tahun 1824 adalah meliputi Johor, Singapura,  keagamaan dan sastra di lingkungan Kesultanan Riau
            dan propinsi  Riau sekarang.  Pada masa itu yang  Lingga.  Adapun karya-karyanya  berkenaan  dengan
            memerintah adalah Tengku Abduk Rahman (1812—      ilmu-ilmu  Islam dan sejarah Islam. Selain itu, juga
            1832 M). Sultan Johor terakhir  ini menggantikan  karya-karya  dalam bentuk hikayat  kepahlawanan,
            ayahnya,  yaitu Sultan Mahmud  Syah III. Setelah  sejarah, roman, dan lain-lain. Beberapa karya Raja Ali
            Tengku Abdul Rahman wafat, penggantinya mengambil  Haji yang penting disebut di sini di antaranya adalah
            gelar  Sultan  Mahmud  IV.  Akan  tetapi,  pada  tahun  Syair Hukum Nikah, Syair Hukum Faraid, Syair Siti
            1857 Belanda  menurunkan  sang  raja dari tahtanya  Sianah, dan Syair Gemala Mestika. Bersama Raja
            (Abdullah dan Djaenuderajat, 2015:346).           Haji Ahmad, Raja Ali haji menghasilkan karya terkenal
                                                              berjudul Tuhfat al-Nafis.







 70                                                           71
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86