Page 80 - Atlas Sejarah Kebudayaan Islam
P. 80
Atlas Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia Pendirian Kerajaan Islam di Nusantara
KERAJAAN RIAU LINGGA
Istana Raja Ali Marhum Kantor di Pulau Penyengat, Riau. Sumber: Direktorat Sejarah
Kesultanan Riau Lingga merupakan kerajaan Islam Kesultanan Riau Lingga di Kepulauan Riau baru pada
yang terbentuk sebagai akibat dari ditandatanganinya abad ke-19 muncul sebagai pusat kegiatan intelektual
Traktat London 1824 oleh pemerintah kolonial Inggris dan kebudayaan Islam menggantikan Palembang
dan Belanda yang membagi kesultanan Johor setelah pusat pemerintahan dipindahkan ke Pulau
Riau menjadi dua, yaitu Kesultanan Johor di bawah Penyengat. Kemunculan Riau dalam sejarah Islam
pengawasan Inggris dan Kesultanan Riau Lingga di Nusantara tidak terlepas dari munculnya dua tokoh
seberangnya di bawah pengawasan Hindia Belanda. sentral, yaitu Engku Haji Ahmad dan Raja Ali Haji.
Mereka adalah bangsawan Melayu keturunan Bugis.
Adapun wilayah kekuasaan Kerajaan Melayu Riau Mereka juga aktif dalam kegiatan penulisan kitab
hingga tahun 1824 adalah meliputi Johor, Singapura, keagamaan dan sastra di lingkungan Kesultanan Riau
dan propinsi Riau sekarang. Pada masa itu yang Lingga. Adapun karya-karyanya berkenaan dengan
memerintah adalah Tengku Abduk Rahman (1812— ilmu-ilmu Islam dan sejarah Islam. Selain itu, juga
1832 M). Sultan Johor terakhir ini menggantikan karya-karya dalam bentuk hikayat kepahlawanan,
ayahnya, yaitu Sultan Mahmud Syah III. Setelah sejarah, roman, dan lain-lain. Beberapa karya Raja Ali
Tengku Abdul Rahman wafat, penggantinya mengambil Haji yang penting disebut di sini di antaranya adalah
gelar Sultan Mahmud IV. Akan tetapi, pada tahun Syair Hukum Nikah, Syair Hukum Faraid, Syair Siti
1857 Belanda menurunkan sang raja dari tahtanya Sianah, dan Syair Gemala Mestika. Bersama Raja
(Abdullah dan Djaenuderajat, 2015:346). Haji Ahmad, Raja Ali haji menghasilkan karya terkenal
berjudul Tuhfat al-Nafis.
70 71