Page 75 - Atlas Sejarah Kebudayaan Islam
P. 75

Atlas Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia   Pendirian Kerajaan Islam di Nusantara







 Setelah Malik az-Zahir, Samudra Pasai dipimpin
 oleh kedua putranya, yaitu Malik  al-Mahmud   KESULTANAN ACEH DARUSSALAM
 yang memerintah di Samudra, sedangkan
 Malik al-Mansur memerintah di Pasai. Di bawah
 pemerintahan mereka, Pasai bertambah makmur
 dan maju. Raja Siam yang mendengar berita itu
 merasa iri hati dan marah, kemudian membawa
 tentara lautnya untuk menyerbu Pasai. Karena
 ketangguhan angkatan Laut Pasai, tentara Siam
 dapat dikalahkan dan dihalau dari perairan Selat
 Malaka  tanpa pernah kembali  lagi ke untuk
 menyerang Pasai.


 Pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Malikul
 Zahir (1345—1383), yakni pada tahun 1345 dan
 1350, terjadi serangan dari Majapahit ke Pasai
 yang menyebabkan Sultan Pasai melarikan
 diri dari ibu kota kerajaan.  Adapun keruntuhan
 kesultanan Samudra Pasai adalah pada tahun
 1521  akibat  serangan  dari  Portugis  pada  masa
 pemerintahan  Sultan Zainal  Abidin III (1513-
 1524).


                                                                                       Masjid Baiturrahman, Aceh
                                                                                       Sumber: Direktorat Sejarah



           Kesultanan  Aceh merupakan satu kerajaan Islam  kemenangan terhadap dua kerajaan yaitu Pidie dan
           terkemuka di belahan barat Nusantara, tepatnya  Pasai,  Aceh memperluas  wilayahnya  ke Perlak,
           di Sumatra yang berasal  dari pusat  perdagangan  Tamiang  dan Lamuri.  Dalam hal ini,  Ali Mughayat
           berskala  kecil  yang  kemudian  berkembang  pesat  Syah telah meletakkan landasan yang kukuh bagi
           setelah terlibat secara langsung dalam perdagangan  perkembangan kerajaan islam Aceh di tangan para
           maritim internasional. Sejak penaklukan Malaka para  penggantinya kemudian sehingga kerajaan ini muncul
           pedagang muslim  mancanegara  yang sebelumnya  sebagai satu kekuatan Islam terkemuka di Nusantara.
           bertransaksi di Malaka beralih ke Aceh.           Kerajaan ini mencapai puncaknya pada abad ke-16
                                                             dan  ke-17  Masehi  (Yusuf,  2006:67;  Abdullah  dan
           Sultan Ali Mughayat Shah (1514—1530) merupakan  Djaenuderajat, 2015: 181)
           sultan  pertama yang memerintah  di Kerajaan Aceh
           yang memberi landasan bagi perkembangan kerajaan  Kerajaan Aceh mencapai zaman keemasannya pada
           ini kemudian hari. Wilayah kekuasaannya tidak saja  periode Sultan Iskandar Muda (1607—1636 M) yang
           di  lembah  Sungai  Aceh  (Aceh  Besar), tetapi  juga  ditandai dengan penaklukan dan perluasan wilayah.
           menjangkau beberapa wilayah lain disekitarnya. Pada  Pada tahun 1612,  Aceh menaklukkan  Deli dan
           tahun 1520 dia menaklukkan  Daya diujung barat,  dilanjutkan menyerang ke Johor dan Bintan di tahun
           dan selanjutnya Pidie  dan  Pasai  di  belahan  timur  1614.

 Komplek Makam raja-raja pasai, Batee Bale.  pada masing-masing tahun 1521 dan 1524. Dengan
 Sumber: Direktorat Sejarah






 64                                                           65
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80