Page 73 - Atlas Sejarah Kebudayaan Islam
P. 73
Atlas Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia Pendirian Kerajaan Islam di Nusantara
adalah kerajaan-kerajaan kecil yang tumbuh dari Sebagai sebuah kerajaan Islam yang sedang tumbuh
pelabuhan dagang yang kecil. Kerajaan-kerajaan kecil dan berkembang, Samudra Pasai juga memainkan
ini menggalang kekuatan dan akhirnya bergabung peranan yang sangat penting dalam proses
menjadi sebuah kerajaan besar, yaitu Samudra pengislaman di Nusantara. Di antaranya adalah
Pasai menggantikan peranan Sriwijaya sebagai penyiaran Islam ke Malaka, melalui pernikahan putri
pusat kegiatan perdagangan dan perkembangan Pasai dengan Raja Malaka, Parameswara, yang
kebudayaan Melayu. kemudian memeluk agama Islam dan mengubah
namanya menjadi nama Islam, yaitu Sultan
Sultan Malikus Shaleh mengawini putri Sultan Peurlak Muhammad Iskandar. Dalam masalah keagamaan
yang bernama Putri Ganggang. Dari perkawinanya Pasai menjadi rujukan bagi perkembangan Islam di
ini lahirlah seorang anak lelaki yang kelak menjadi Malaka pada abad ke-14 dan ke-15, sebagaimana
sultan kedua Samudra Pasai, yaitu Malik az-Zahir. dikisahkan dalam Sejarah Melayu, manakala Sultan
Sultan Malik al-Shaleh wafat pada tahun 1297 Masehi Mansyur Syah bertanya soal keagamaan dengan
dan digantikan oleh putranya, yaitu Malik az-Zahir. mengutus Tun Bija Wangsa ke Pasai.
Pada masa Malik az-Zahir, seorang musafir Arab dari
Tangier, yaitu Ibn Battuta. Dia hadir dua kali pada tahun Dari Hikayat Patani, diceritakan ada ulama
1316 M dalam lawatannya ke Cina. Dia membuat Pasai meninggalkan Pasai menuju Patani untuk
catatan bahwa Pendidikan Islam sangat maju di menyebarkan dan mengembangkan Islam di wilayah
Pasai waktu itu dan banyak sekali ulama bermazhab ini.
Syafi'i dari negeri Arab serta cendekiawan dari Persia
yang berdatangan ke Pasai dan tinggal lama di situ Selain itu, beberapa penyiar Islam di Jawa juga pernah
untuk mengajar. Pada masa pemerintahan Sultan belajar Islam di Pasai sebelum menyiarkan Islam di
Muhammad al-Zahir (1297-1326 M) Samudra Pasai wilayah Jawa. Diantaranya adalah Fadhilah Khan dan
mengeluarkan mata uang emas yang sampai sekarang beberapa dari Wali Songo.
dianggap sebagai mata uang emas yang tertua yang
dikeluarkan kerajaan Islam di Asia Tenggara.
Koin dirham Kesultanan Samudra Pasai
Sumber:Koleksi Museum Bank Indonesia
62 63