Page 72 - Atlas Sejarah Kebudayaan Islam
P. 72

Atlas Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia                                                                                      Pendirian Kerajaan Islam di Nusantara






                                                                                                                                   adalah kerajaan-kerajaan  kecil yang tumbuh dari   Sebagai sebuah kerajaan Islam yang sedang tumbuh
                                                                                                                                   pelabuhan dagang yang kecil. Kerajaan-kerajaan kecil   dan berkembang, Samudra Pasai juga memainkan
                                                                                                                                   ini  menggalang  kekuatan  dan akhirnya  bergabung   peranan yang sangat penting dalam proses
                                                                                                                                   menjadi  sebuah kerajaan  besar, yaitu  Samudra   pengislaman  di Nusantara. Di antaranya adalah
                                                                                                                                   Pasai menggantikan peranan Sriwijaya sebagai      penyiaran Islam ke Malaka, melalui pernikahan putri
                                                                                                                                   pusat kegiatan  perdagangan  dan perkembangan     Pasai dengan Raja Malaka, Parameswara, yang
                                                                                                                                   kebudayaan Melayu.                                kemudian  memeluk  agama Islam  dan mengubah
                                                                                                                                                                                     namanya  menjadi  nama  Islam,  yaitu  Sultan
                                                                                                                                   Sultan Malikus Shaleh mengawini putri Sultan Peurlak   Muhammad Iskandar. Dalam masalah keagamaan
                                                                                                                                   yang  bernama Putri Ganggang. Dari perkawinanya   Pasai menjadi rujukan bagi perkembangan Islam di
                                                                                                                                   ini lahirlah seorang anak lelaki yang kelak menjadi   Malaka pada abad ke-14 dan ke-15, sebagaimana
                                                                                                                                   sultan kedua Samudra Pasai, yaitu Malik az-Zahir.   dikisahkan dalam Sejarah Melayu, manakala Sultan
                                                                                                                                   Sultan Malik al-Shaleh wafat pada tahun 1297 Masehi   Mansyur  Syah bertanya  soal  keagamaan  dengan
                                                                                                                                   dan digantikan oleh putranya, yaitu Malik az-Zahir.   mengutus Tun Bija Wangsa ke Pasai.
                                                                                                                                   Pada masa Malik az-Zahir, seorang musafir Arab dari
                                                                                                                                   Tangier, yaitu Ibn Battuta. Dia hadir dua kali pada tahun   Dari Hikayat  Patani, diceritakan  ada ulama
                                                                                                                                   1316 M dalam lawatannya ke Cina. Dia membuat      Pasai meninggalkan Pasai menuju Patani untuk
                                                                                                                                   catatan bahwa Pendidikan Islam sangat maju di     menyebarkan dan mengembangkan Islam di wilayah
                                                                                                                                   Pasai waktu itu dan banyak sekali ulama bermazhab   ini.
                                                                                                                                   Syafi'i dari negeri Arab serta cendekiawan dari Persia
                                                                                                                                   yang berdatangan ke Pasai dan tinggal lama di situ   Selain itu, beberapa penyiar Islam di Jawa juga pernah
                                                                                                                                   untuk mengajar. Pada masa pemerintahan  Sultan    belajar Islam di Pasai sebelum menyiarkan Islam di
                                                                                                                                   Muhammad  al-Zahir (1297-1326 M) Samudra Pasai    wilayah Jawa. Diantaranya adalah Fadhilah Khan dan
                                                                                                                                   mengeluarkan mata uang emas yang sampai sekarang   beberapa dari Wali Songo.
                                                                                                                                   dianggap sebagai mata uang emas yang tertua yang
                                                                                                                                   dikeluarkan kerajaan Islam di Asia Tenggara.





























                                                                                                                                                                                                 Koin dirham Kesultanan Samudra Pasai
                                                                                                                                                                                                 Sumber:Koleksi Museum Bank Indonesia









                                                          62                                                                                                                         63
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77