Page 76 - Atlas Sejarah Kebudayaan Islam
P. 76

Atlas Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia                                                                                      Pendirian Kerajaan Islam di Nusantara





                                                                                                                                   Kerajaan  Aceh mencapai  zaman keemasannya        diduduki oleh para ulama, yakni Syekhul Islam dan
                                                                                                                                   pada periode Sultan Iskandar  Muda (1607—1636     Kadi Malik  al-Adil. Keterkaitan  jaringan  ulama Aceh
                                                                                                                                   M) yang ditandai dengan penaklukan dan perluasan   dengan ulama  lain  di Nusantara juga tampak  dari
                                                                                                                                   wilayah. Pada tahun 1612  Aceh menaklukkan  Deli   peran para ulama seperti Syekh Burhanuddin dari
                                                                                                                                   dan dilanjutkan dengan menyerang ke Johor dan     Ulakan dan Abdul Muhyi yang turut dalam penyiaran
                                                                                                                                   Bintan  pada  tahun 1614.  Pahang  berhasil  dikuasai   Islam.
                                                                                                                                   Aceh pada tahun 1618, Kedah dikuasai pada tahun
                                                                                                                                   1619 dan Nias dikuasai pada tahun 1624—1625.      Kemajuan ekonomi diperoleh melalui sistem monopoli
                                                                                                                                   Berbagai kemenangan itu, diuraikan di dalam karya   perdagangan di pesisir barat Sumatra Barat sampai
                                                                                                                                   lokal yang berjudul  Bustanus Salatin. Selain itu,   ke Indrapura..  Aceh menjadi pusat perdagangan
                                                                                                                                   ia juga membangun  masjid  Baitur Rahman dan      diantara  Nusantara,  Cina ataupun  Barat, sehingga
                                                                                                                                   beberapa masjid pada tiap-tiap negeri. Ia menguatkan   hegemoni  ekonomi  dan politik  sudah  bergeser  dari
                                                                                                                                   agama Islam dan mewajibkan rakyatnya untuk salat   Kerajaan Johor pindah ke Aceh. (Kartodirjo,1993:42).
                                                                                                                                   lima waktu, puasa Ramadan, dan puasa sunah serta   Disamping itu hubungan diplomatik  dengan  Turki
                                                                                                                                   mengenyahkan  minuman  arak dan judi  (Abdullah,   Usmani  dilanjutkan  dengan  menerima  utusan
                                                                                                                                   2015:265—266).                                    resmi dari Sultan Ahmad I (1603—1617 M). Jalinan
                                                                                                                                                                                     hubungan kekerabatan dengan Pahang dilakukan
                                                                                                                                   Aceh juga  menjadi  pusat  keberadaan  ulama      melalui pernikahan antara putrinya Safiatuddin dengan
                                                                                                                                   terkemuka di Nusantara, yang memiliki  jaringan   putra Sultan Ahmad Syah yang kelak menggantikan
                                                                                                                                   intelektual dengan Makkah. Selain itu, di Aceh juga   Sultan Iskandar Muda. (Yusuf, 2006:68-69).
                                                                                                                                   berdiri lembaga di dalam lingkungan kerajaan yang

































                                                                                                                                                                                               Koin dirham dan keueh Kesultanan Aceh
                                                                                                                                                                                               Sumber:Koleksi Museum Bank Indonesia
















                                                          66                                                                                                                         67
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81