Page 43 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid II
P. 43

Tempat penyimpanan: keropakan, asal:
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   salinan dari lontar milik I Made Wira,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   keadaan: baik, ukuran: 50,3 cm x 3,8
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   cm., ruang tulisan: 41,4 cm x 3,8 cm,
                                     RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                                                                                                                                                                           tebal: 86 lembar, jumlah halaman: 172
                                     Babad ini menceritakan tentang putra mahkota yang utama bernama   Lalu dikisahkan Nyayi Nglurah Singharsa membangun benteng yang                                                                                                                                                                              halaman, jumlah baris per halaman: 4
                                     Sri Wirryatmaja yang berkuasa di Kerajaan Bali sebagai raja di wilayah   dilengkapi dengan parit berisi bambu runcing. Di sebelah Selatan Smarajaya                                                                                                                                                           baris per halaman, aksara: Bali, cara
                                     Smarajaya. Setelah beliau wafat, disusunlah kisah yang diceritakan   ia berkemah mengurung Kyayi yang membuat huru-hara di Lingharsapura.                                                                                                                                                                     penulisan: digurat dari kiri ke kanan,
                                     dalam bentuk tembang, ditulis pada karas di tanah singi. Dijelaskan pula   Selanjutnya Ida Dalem sebagai raja yang berkuasa membangun istana di                                                                                              3.                                                               bahan: daun lontar, bahasa: Kawi,
                                     pada masa yang lalu, tentang hancurnya raja yang telah dikukuhkan di   Smarapura. Di sebelah Utara kerajaan dibangun tembok yang menyerupai                                                                                                                                                                   bentuk teks: kidung, subjek: babad.
                                     Kerajaan Bali bernama Sri Bhedamuka serta gugurnya sang patih yang   tembok di Wilatikta. Seluruh rakyatnya dari Lingharsapura diurus oleh                                                              BABAD BALI SANCAYA VB/3/814                                                                           Keterangan lain: pada lembar 1 recto di
                                     bernama Kebo Waruya. Dikisahkan pula terjadinya pertarungan hebat yang   Kyayi Wawuh sekeluarga yang tinggal di Selatan kerajaan. Bagian Utaranya                                                                                                                                                             bagian kiri terdapat penanggalan 1-8-
                                     bersenjatakan perisai dan pedang untuk saling mencari titik lemah masing-  adalah benteng, tepatnya di wilayah Pamregan. Beliau beserta rakyatnya                                                                                                                                                             ’32. Di bagian kanan terdapat tulisan
                                     masing lawannya. Setelah sekian lama bertarung, kemudian ditaklukkanlah   ikut berperang saat, di Lingharsapura diberikan anugerah yang telah                                                                                                                                                                 pensil dengan huruLatin “Bali sañcaya.
                                     Dukut Krata dengan cara dipenggal kepalanya sehingga teriakannya   dituliskan pada lembaran tembaga yang disebut dalam prasasti.                                                                                                                                                                              Toeroenan dari lontarnja I Made
                                     terdengar ke langit. Pasukan Swecchapura pun kocar-kacir bubar ketakutan.                                                                                                                                                                                                                                     Wira Br. Dangin-peken (Singaradja)
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   ditoeroen oleh I Gde Ngembak dari Br.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Dangin-peken.”
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Pengarang/penyalin: I Gde Ngembak






















                 32                  KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                                                                                                                                                                                      KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         33
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48