Page 38 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid II
P. 38

Tempat penyimpanan: keropakan, asal:
                                                                                                                                                        salinan lontar milik I Goesti Poetoe
                                                                                                                                                        Majoen, Negara, Djembrana, keadaan:
                                                                                                                                                        baik, ukuran: 49,9 cm x 3,8 cm, ruang
                                                                                                                                                        tulisan: 42,5 cm x 3,7 cm, tebal: 76
                                                                                                                                                        lembar, jumlah halaman: 152 halaman,
                                                                                                                                                        jumlah baris per halaman: 4 baris,
                                                                                                                                                        aksara: Bali, cara penulisan: digurat
                                                                                                                                                        dari kiri ke kanan, bahan: daun lontar,
                                                                                                                                                        bahasa: Kawi, bentuk teks: kidung,
 RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                    subjek: babad, umur: 90 tahun.

 Babad ini menceritakan tentang seorang raja yang berkuasa di wilayah   ahli dalam strategi. Selain itu, beliau juga memiliki  kaki tangan bernama      Keterangan lain: pada lembar 1 recto
 pulau Jawa. Raja ini diibaratkan bagai Dewa karena ia memimpin dengan   Tumenggung Wirakreti yang gagah dan pandai menaklukkan musuh-                  bagian kanan terdapat tulisan tangan
 bijaksana sehingga tak ada yang menandinginya di seluruh pulau Jawa. Raja   musuhnya. Ketiga orang kepercayaan tersebut sangat taat dengan perintah   2.  berhuruf Latin ditulis dengan pensil
 tersebut bergelar Bhaṭara Narasingha yang dianggap sebagai penjelmaan   sang raja. Seluruh rakyat kerajaan juga berharap bahagia dan tidak mendapat    “Bali Sañcaya (1-75) ditoeroen dari
 Dewa Wisnu. Istananya begitu megah dan agung  di Singhasari di timur   gangguan di dunia berupa hama tanaman maupun ancaman. Hal tersebut   BABAD BALI SANCAYA VB/153  rontal kepoenjaan I Goesti Poetoe
 Kawilangu seperti kediaman Dewa Kama di dunia. Diceritakan Dewa Kama   terjadi pada masa pemerintahan Raja Kreta Rajasa yang senang berkelana          Majoen, Negara, Djembrana, ditoelos
 yang menjelma sebagai Tuan Kretanagara yaitu seorang arya yang gagah   menciptakan puisi yang menggambarkan tentang keindahan pantai dan               oleh Dewa Poetoe Arka, Liligoendi.”
 dan baik, dengan tujuan mencari saudaranya. Beliau didampingi oleh patiḥ   gunung. Adapun kisah dari pertapaan beliau banyak dituliskan dalam karya    Pengarang/penyalin: Dewa Poetoe
 Raganatha yang sangat cekatan dan cerdas serta Demang Wiraraja yang   sastra berbentuk kidung dan disuratkan di atas daun lontar.                      Arka.

                                                                                                                                                        Kolofon: <75v> °iti bali śañcaya, holiḥ
                                                                                                                                                        hanurun ṣakiŋ lontar padrĕweyan
                                                                                                                                                        hi gusti putu mahyun∙ sakiŋ n:garā
                                                                                                                                                        jĕmbraṇnā // pupu-<76r>-t∙ sinurat riŋ
                                                                                                                                                        rahinā, bu, wa, wara, laṅkir, titi, paŋ,
                                                                                                                                                        piŋ, 6, śaśiḥ jyeṣṭā, raḥ 1, tĕ, 5, °isaka,
                                                                                                                                                        1851. kasurat hantuk tityaŋ hi dewa
                                                                                                                                                        putu °arkkā, sakiŋ bañjar liliguṇḍī,
                                                                                                                                                        siṅhārāja // 0 // 0 //













 26  KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                           KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         27
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43