Page 31 - Dampak Penjajahan Bangsa Asing di Indonesia_Rizka Maulida Riani
P. 31
seorang patih yang bertugas sebagai pengawas teritorial, kepala
residen membawahi bidang pemerintahan, peradilan serta pajak
negara.
8. Berakhirnya Kekuasaan Thomas S. Raffles
Berakhirnya pemerintahan Raffles di Indonesia ditandai
dengan adanya Convention of London pada tahun 1814. Perjanjian
tersebut ditandatangani oleh wakil-wakil Belanda dan Inggris yang
isinya sebagai berikut.
Indonesia dikembalikan kepada Belanda.
Jajahan Belanda seperti, Kaap Koloni, Guyana, tetap
ditangan Inggris.
Cochin (di pantai Malabar) diambil alih oleh Inggris,
sedangkan Bangka diserahkan kepada Belanda sebagai
gantinya.
Raffles yang sudah terlanjur tertarik kepada Indonesia
sangat menyesalkan lahirnya Convention of London. Akan tetapi,
Raffles cukup senang karena bukan ia yang harus menyerahkan
kekuasaan kepada Belanda, melainkan penggantinya yaitu John
Fendall, yang berkuasa hanya lima hari. Raffles kemudian diangkat
menjadi gubernur di Bengkulu yang meliputi wilayah Bangka dan
Belitung. Karena pemerintahan Raffles berada di antara dua masa
penjajahan Belanda, pemerintahan Inggris itu disebut sebagai masa
interregnum (masa sisipan).
Benteng Marlborough, saksi bisu penjajahan Inggris
Benteng Marlborough merupakan peninggalan sejarah
kolonial Inggris terbesar di kawasan Asia. Benteng Marlborough
berdiri dengan megahnya dan menghadap ke arah selatan, meliputi
area 31,5 Ha. Salah satu daya tarik benteng ini mempunyai tipikal