Page 33 - Dampak Penjajahan Bangsa Asing di Indonesia_Rizka Maulida Riani
P. 33

daya  tarik  yang  besar  karena  kelangkaannya.  Benteng  ini  dulunya

               merupakan  pusat  pemerintahan  kolonial  Inggris  yang  menguasai

               Provinsi Bengkulu selama lebih kurang 140 tahun (1685-1825).


                           Konstruksi bangunan benteng Fort Malrborough ini memang

               sangat  kental  dengan  corak  arsitektur  Inggris  abad  ke-20  yang

               ‘megah’  dan  ‘mapan’.  Bentuk  keseluruhan  komplek  bangunan

               benteng  yang  menyerupai  penampang  tubuh  ‘kura-kura’  sangat
               mengesankan kekuatan dan kemegahan. Detail-detai bangunan yang

               European Taste menanamkan kesan keberadaan bangsa yang besar

               dan  berjaya  pada  masa  itu.  Dari  berbagai  peninggalan  yang  masih

               terdapat  di  dalam  bangunan  benteng  dapat  pula  diketahui  bahwa

               pada  masanya  bangunan  ini  juga  berfungsi  sebagai  pusat  kegiatan
               termasuk perkantoran, bahkan penjara.


                      9.  Nilai-Nilai Pancasila pada saat penjajahan Inggris

                           1. Sila  kesatu  ke  Tuhanan  Yang  Maha  Esa,  Inggris  sudah

                              menganut agama Kristen.

                           2. Penghapusan perbudakan dan kerja rodi.

                           3. Pulau  Jawa  dibagi  menjadi  16  keresidenan,  yang  terdiri
                              atas  beberapa  distrik.  Setiap  distrik  terdapat  beberapa

                              divisi (kecamatan) yang merupakan kumpulan dari desa-

                              desa.  Sistem  pemerintahan  yang  semula  dilakukan  oleh

                              penguasa pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial

                              yang bercorak barat. Hal ini tidak sesuai dengan Pancasila
                              sila  ke  4  yang  mengatur  bahwa  segala  keputusan  harus

                              diambil  melalui  musyawarah.  Peradilan  menurut  Raffles

                              lebih  berorientasi  pada  besar-kecilnya  kesalahan.

                              Menurut  Raffles,  pengadilan  merupakan  benteng  untuk

                              memperoleh  keadilan.  Oleh  karena  itu,  harus  ada
                              benteng  yang  sama  bagi  setiap  warga  negara.  Hal  ini,

                              sesuai dengan nilai pancasila sila ke 5.
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38