Page 37 - Dampak Penjajahan Bangsa Asing di Indonesia_Rizka Maulida Riani
P. 37
Tradisi tersebut secara perlahan-lahan digantikan oleh
tradisi pemerintah Belanda. Akibatnya lingkungan istana
mulai kehilangan jati dirinya karena dipaksa untuk mengikuti
kebiasaan yang berlaku di kalangan lingkungan pemerintah
Belanda.
Perubahan lain yang dirasakan dalam bidang sosial ialah
lenyapnya struktur penguasa lokal. Sebab mereka pada
umumnya dipekerjakan menjadi pengawai dalam
pemerintahan. Ketika mereka diangkat menjadi pegawai
pemerintah, kedudukan para penguasa lokal menjadi
menurun karena mereka secara otomatis berada di bawah
kekuasaan pemerintah Belanda.
Pada tanggal 30 Mei 1619, Gubernur Jendral Jan Pieterzoon
Coen, mengirimkan tujuh belas buah kapal untuk menyerang dan
memukul mundur pasukan Banten. Pasukan Kerajaan Banten
berhasil dikalahkan. Jan Pieterzon Coen kemudian membangun
kembali kota Jayakarta dan memberinya nama Batavia. Batavia
dijadikan pusat perdagangan dan kekuasaan Belanda dan Batavia
juga resmi dijadikan markas besar VOC di Indonesia. Dalam
menghadapi kerajaan-kerajaan Indonesia, Belanda melancarkan
politik adu domba (devide et impera).
Pada akhir abad ke-18, VOC mengalami kemunduran akibat
kerugian yang sangat besar dan utang yang dimilikinya berjumlah
sangat besar. Hal ini juga diakibatkan oleh:
a) Persaingan dagang dari bangsa Perancis dan Inggris.
b) Penduduk Indonesia, terutama Jawa telah menjadi miskin,
sehingga tidak mampu membeli barang-barang yang
dijual oleh VOC.