Page 40 - Dampak Penjajahan Bangsa Asing di Indonesia_Rizka Maulida Riani
P. 40

pelabuhan  di  Surabaya  yang  cukup  memuaskan.  Pada  tahun  1810

               Kerajaan  Belanda  di  bawah  pemerintahan  Raja  Louis  Napoleon

               Bonaparte  dihapuskan  oleh  Kaisar  Napoleon  Bonarpate.  Negeri

               Belanda  dijadikan  wilayah  kekuasaan  Perancis.  Dengan  demikian,

               wilayah  jajahannya  di  Indonesia  secara  otomatis  menjadi  wilayah

               jajahan  Perancis.  Napoleon  menganggap  bahwa  tindakan  Deandels
               sangat  otokratis  (otoriter),  maka  pada  tahun  1811  ia  dipanggil

               kembali  ke  negeri  Belanda  dan  digantikan  oleh  Gubernur  Jendral

               Jansens.


                      2.  Kebijakan Cultuurstelsel (Tanam Paksa)


                          Belanda kembali menguasai wilayah Indonesia berdasarkan

               Konvensi  London  tahun  1814.  Pemerintahan  kolonial  Belanda

               selanjutnya  dipegang  oleh  sebuah  komisi  yang  beranggotakan
               Vander Capellen, Elout, dan Buyskes. Van der Capellen mempunyai

               peranan paling besar, ia  berusaha mengeruk keuntungan sebanyak

               mungkin. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membayar hutang-

               hutang  Belanda  yang  cukup  besar  selama  perang.  Kebijakan  yang

               diambil  oleh  Van  der  Capellen  salah  satunya  adalah  dengan
               menyewakan  tanah  kepada  penguasa-penguasa  Eropa.  Selanjutnya

               pemerintah  kolonial  Belanda  di  bawah  pimpinan  Gubernur  Jendral

               Van den Bosch mengambil kebijakan tanam paksa pada tahun 1830

               yang dikenal sebagai cultuurstelsel dalam bahasa Belanda yang mulai

               diterapkan di Indonesia.


                          Sistem  Tanam  Paksa  telah  merendahkan  harkat  dan
               martabat Bangsa  Indonesia di rendahkan sampai  menjadi perkakas

               bangsa  Asing  dalam  usaha  penjajah  asing  untuk  mengisi  kasnya.

               Keadaan rakyat sudah tentu kacau, sawah dikurangi untuk keperluan

               tanam  paksa,  rakyat  dipaksa  bekerja  dimana-mana,  kadang-kadang

               harus  bekerja  di  kebun  yang  letaknya  sampai  45  kilometer  dari
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45