Page 8 - E-MODUL STEM-ETNOSAINS
P. 8
7
Tuak Manis, Minuman Khas Hutan Pusuk Lestari
Tuak Manis adalah
minuman khas Lombok, Nusa
Tenggara Barat. Minuman ini
disukai masyarakat selain
karena rasanya yang segar dan
manis juga karena dipercaya
mampu menyembuhkan
berbagai penyakit. Setiap
wisatawan yang berlibur ke Gili
Trawangan dan dua gili lain di
Kabupaten Lombok Utara,
rasanya belum lengkap kalau
belum mencicipi minuman
menyegarkan ini.
"Harganya yang lumayan murah menjadikan tuak manis laris dibeli. Untuk satu botol air mineral atau
sejenis minuman lain dalam kemasan besar, pembeli cukup membeli dengan harga 10.000
sementara botol kemasan kecil hanya 5.000 ribu rupiah."
Minuman berwarna putih dengan rasa manis segar ini dihasilkan dari pohon enau yang
masih banyak tumbuh liar di hutan. Hutan Pusuk Lestari Kabupaten Lombok Barat (Lobar) NTB
adalah hutan yang terkenal sebagai penghasil utama tuak manis. Hutan ini dikenal juga sebagai
penghasil durian dan buah-buahan lainnya. Minuman ini bisa menyembuhkan penyakit jika
dikonsumsi secara rutin. Berdasarkan penelitian kandungan yang terdapat dari tuak manis meliputi
berbagai vitamin, protein, mineral, karbohidrat, fosfor, kalsium, saponin, sukrosa dan masih banyak
lagi kandungan lainnya.
Kandungan yang terdapat di dalam tuak manis tersebut memiliki banyak manfaat dan khasiat
bagi tubuh. Tuak manis hutan pusuk lestari selama ini kalau diminum secara rutin dipercaya bisa
menyembuhkan penyakit kencing manis, kencing batu, sakit pinggang, dan memperlancar buang air
kecil. Dengan khasiat tersebut tidak heran setiap harinya permintaan tuak manis sangat tinggi.
Minuman ini jadi incaran masyarakat tak sekedar dijadikan minuman pengobat haus, namun juga
sebagai obat untuk mengatasi penyakit yang mereka rasakan.
Tuak manis atau secara meluas dikenal dengan nira adalah cairan yang manis yang
diperoleh dari batang tanaman seperti tebu, bit, sorgum, mapel, atau getah tandan bunga dari
[1]
keluarga palma seperti aren, kelapa, kurma, nipah, sagu, siwalan dan sebagainya. Nira palma
(bahasa India: neera) secara umum dalam bahasa Jawa dikenal sebagai legen (Jw. legi, manis);
namun nira kelapa juga dinamakan sajeng atau badeg dalam bahasa banyumasan. Nira aren di
Lombok dikenal dengan sebutan tuak manis.
Nira dari aren mengandung gula antara 10-15%. Cairan ini dapat diolah menjadi minuman
segar, difermentasi menjadi tuak nira, dijadikan sirup aren, atau diolah lebih lanjut menjadi gula aren,
[2]
gula semut dan sebagainya. Gula utama yang terkandung dalam nira adalah sukrosa. Nira juga