Page 33 - Modul Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi
P. 33
(19) karakter yang tidak baik bisa saja tidak merugikan dirinya, melainkan juga merugikan
keluarganya
(20) saya mengerjakan tugas itu dengan penuh perjuangan.
F. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat yaitu dibentuk dari sebuah kalimat tunggal yang salah satunya
bagian tersebut terjadi perluasan kalimat lain. Hubungan pemerolehan kalimat dengan bagian
lain pada struktur kalimat majemuk tidak mempunyai kesamaan atau bertingkat. Bagian yang
lebih tinggi adalah induk kalimat sedangkan bagian yang tidak tinggi disebut bagian kalimat atau
induk kalimat.
Hubungan induk kalimat dan anak kalimatnya bersifat saling menghubungkan dua klausa atau
lebih yang tidak memiliki status sintaksis yang sama. Oleh sebab itu, kalimat majemuk
merupakan sebuah kalimat yang salah satunya bagian tersebut terjadi perluasan kalimat. Di
dalam tabel menjelaskan adanya jenis hubungan antar klausa konjuktor atau kata pengubung
beserta fungsinya.
Jenis Hubungan Fungsi Kata Penghubung
Waktu syarat/ Klausa bawahan menyatakan waktu Sejak, sedari, sewaktu
pengandaian terjadinya peristiwa atau keadaan sementara, seraya,
tujuan yang dinyatakan dalam kalusa setelah, sambil, sehabis,
konsesif utama klausa bawahan menyatakan sebelum, ketika, tatkala,
perbedaan syarat atau pengandaian hingga, sampai, selama,
penyebaban terlaksananya apa yang disebut jika(lau), seandainya,
pengakibatan dalam kalusa utama kalusa bawahan andaikata, asal(kan,
cara menyatakan suatu tujuan atau kalau, apabila,bilamana,
kemiripan harapan dari apa yang disebut manakala agar, supaya,
penjelasan/ dalam kalusa bawahan memuat untuk, biar, walau(pun),
penegasan pernyataan yang tidak akan meski (pun), sekalipun,
mengubah apa yang dinyatakan biar(pun), kendati(pun),
dalam kalusa utama memperhatikan sesungguh(pun) seperti,
perbandingan antara pernyataan bagaikan, laksana,
29