Page 40 - Modul Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi
P. 40

3.  Paragraf Penutup


                        Paragraf  penutup  yaitu  berisi  simpulan  yang  telah  jelaskan  mengenai  paragraf

               penghubung,  paragraf  penutup  juga  yang  terletak  di  akhir  sebuah  karangan.  Paragraf  penutup
               sering  berisi  tentang  pernyataan  sebelumnya  tentang  masalah-masalah  yang  diutarakan  pada

               paragraf penghubung supaya tujuan penulis menjadi lebih jelas jika ada hal-hal yang dianggap
               penting. Paragraf penutup harus dapat difungsikan sebagai: (1) sebagai bagian penutup, (2) isi

               paragraf  mesti  terkandung  simpulan  akhir  landasan  seluruh  uraian,  (3)  sebagai  bentuk  yang
               paling akhir di baca, dan (4) isi paragraf penutup banyak ditentukan oleh sifat penulis.


               F.  Syarat Penyusunan Paragraf


                     Pembentukan sebuah paragraf supaya menjadi  baik  dan efektif ada terdapat  syarat  yang

               harus dimiliki berikut penjelasanya.

                  (1)  Kesatuan Pikiran

                     Kalimat  yang  ada  pada  satu  paragraf  menjadikan  pikiran  dapat  saling  berkaitan  dan

               menunjukkan hubungan untuk mendukung satu pikiran sebagai pikiran penting. Kesatuan pikiran
               dalam paragraf berarti adanya hubungan mengenai masalah yang menjadi pikiran utama. Jadi,

               tidak boleh ada unsur yang tidak bersangkutan dengan pikiran tersebut. Kesalahan uraian akan
               mempersulitkan pembaca dalam mengetahui tujuan penulis.



                   (2) Koherensi dan Kepaduan
                     Syarat  kedua  dalam  paragraf  merupakan  hal  yang  wajib  mengandung  koherensi  dan

               kepaduan.  Kepaduan  itu  terjadi  apabila  hubungan  timbal  balik  antara  kalimat-kalimat  yang
               membina paragrah tersebut tertata dengan baik. Pembaca dapat dengan mudah memahami dan

               mengikuti  arah  pikiran  penulis  karena  tidak  ada  langkah  pikiran  yang  membingungkan.

               Kepaduan  dalam  paragraf  dapat  dibangun  dengan  bentuk-bentuk  tertentu  dalam  penggunaan
               bahasa seperti repetisi, kata ganti, dan kata transisi.









                                                                                                           36
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45