Page 43 - Modul Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi
P. 43
Pikiran pokok sebuah paragraf bisa juga digunakan pada akhir paragraf. Jenis ini ditata
terlebih dahulu yaitu menggunakan kalimat-kalimat pendukung, kemudian diakhiri dengan
kalimat pokok yang mengandung pikiran pokok. Pengurutan pikiran pokok dilakukan secara
bertahap dan mendapatkan klimaks pada akhir paragraf.
Contoh:
Kebudayaan suatu bangsa bisa dikembangkan terhadap generasi yang akan datang lewat
bahasa. Seluruh yang ada di sekeliling manusia, misalnya hasil karya manusia, kejadian-
kejadian, bisa diungkapkan kembali melalui bahasa. Masyarakat sadar bahwa tanpa ada bahasa
tentu tidak bisa apa- apa. Sebenarnya, bahasa merupakan sebuah alat berkomunikasi sangat
penting di dalam peranan masyarakat.
(3) Pikiran pokok pada awal dan akhir paragraf
Kalimat pokok bisa digunakan pada awal paragraf dan ditegaskan di akhir paragraf. Tujuan
pengulangan adalah sebagai penegasan kembali isi pernyataan yang disampaikan pada awal
paragraf. Pengulangan tersebut dilakukan dengan mengoreksi bentuk kata-katanya dan struktur
kalimatnya. Paragraf tersebut merupakan perpaduan paragraf deduktif dan induktif.
Contoh:
Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia membutuhkan rumah murah, sehat,
dan kuat. Kementerian PU sudah lama menganalisis bahan rumah yang murah. Akan tetapi,
bahan perlit yang ditemukan dari batu-batuan gunung berapi sangat menarik minat para ahli.
Bahan tersebut tahan air dan tahan api. Lagi pula, bahan perlit bisa dicetak menurut bahan
kemauan seseorang. Usaha ini menjelaskan bahwa pemerintah berusaha membangun
rumah murah, sehat, dan kuat sebagai memenuhi keinginan rakyat.
4. Paragraf dengan pikiran utama tersirat
Semua kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya dan bekerja sama
menggambarkan pikiran yang terdapat pada paragraf sehingga tidak satu pun kalimat yang
khusus menjadi kalimat topik. Kalimat-kalimat tersebut merupakan suatu kesatuan isi. Paragraf
sejenis ini sering ditemukan dalam uraian yang bersifat deskriptif atau naratif.
Contoh:
39